Lima Ritual Unik Para Orang Tua di Dunia dalam Mengasuh Anak

Minggu 30-04-2017,09:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

jpnn.com - Seluruh orang tua di dunia memiliki satu kesamaan, mereka selalu menginginkan yang terbaik untuk anak-anak mereka. Namun soal cara mengasuh anak, setiap orang tua punya ritual unik tersendiri. Biasanya itu terkait tradisi, warisan turun-temurun.

Berikut beberapa ritual unik para orang tua di belahan dunia dalam mengasuh anak.

Meludahi wajah anak

Di Mauritania, negara Islam yang terletak di Afrika ini, berdiam masyarakat Wolof. Mereka punya keyakinan air ludah orang tua memiliki tuah tersendiri buat anaknya.

Para orang tua meludahi anaknya yang baru lahir, berharap berkat mereka menempel pada sang anak. Si ibu biasanya meludahi di bagian wajah bayi, sementara sang ayah meludahi di bagian telinga.

Membiarkan bayi di luar saat suhu di bawah nol

Buat masyarakat Nordik di Norwegia, meninggalkan balita dalam kereta bayi, di luar saat musim dingin, bukan bentuk kekejaman.

Ketika para orang tua ke restoran atau ke warung kopi untuk mencari minuman hangat, mereka biasanya meninggalkan bayi mereka di luar, senyaman mungkin di dalam kereta bayi.

Nordik menganggap, udara segar ketika musim dingin bisa membuat bayi lebih bugar dan lebih tahan terhadap terhadap penyakit.

Tidak pernah melihat ke mata bayi sendiri

Wanita Kisii di Kenya dikenal sangat sayang kepada anak-anak mereka. Namun dalam kepercayaannya, para orang tua tidak pernah mau melihat mata bayi mereka, terlebih saat si bayi sedang menganga.

Ini adalah cara orang tua mengajar anak-anak untuk tidak terlalu banyak mendapat perhatian.

Menggantung empeng di pohon khusus

Di Denmark, terdapat tradisi menggantung empeng atau dot di sebuah pohon khusus. Ya, ketika anak-anak yang tumbuh dengan kebiasaan mengisap telah menginjak usia tiga tahun, mereka meninggalkan empeng dan menggantungnya di pohon. Selamat tinggal mainan yang menenangkan!

Memilih profesi sejak gigi pertama tumbuh

Tradisi ini mungkin sudah umum. Termasuk di Armenia. Ibu-ibu di sana sengaja meletakkan sejumlah mainan di depan bayi, saat gigi pertama mereka muncul.

Mainan atau barang pertama yang diminati si bayi, dianggap sebagai masa depan mereka. Buku, bisa mewakili sarjana. Uang melambangkan profesi bankir. Pisau, diidentikkan dengan dokter, semoga bukan hal-hal yang tak diinginkan. (bright side/adk/jpnn)

Tags :
Kategori :

Terkait