Tiga Warga Idap DBD, Kondisi Mulai Membaik

Kamis 02-03-2017,12:33 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

ARGA MAKMUR, Bengkulu Ekspress - Kurun 2 bulan terakhir ini, 3 kasus Demam Berdarah (DBD) terjadi di Kabupaten Bengkulu Utara (BU). Beruntung, ketika warga ini cepat memdaptkan tindakan. Sehingga kondisinya mulai membaik. 3 kasus DBD ini, yakni 1 kasus di Desa Karang Anyar II Kecamatan Kota Arga Makmur dan 2 kasus di Desa Tanjung Agung Kecamatan Tanjung Agung Palik (TAP).

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) BU Syamsul Ma\'arif Ama PD SD melalui Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P) Ujang Ismail SKM MPh mengatakan ketiga warga yang terkena DBD sudah mendapatkan perawatan. Untuk warga Desa Karang Anyar II terpaksa dirujuk ke RS Hana Charitas dan 2 warga lainnya hanya dirawat di Puskesmas setempat.

\'\'Alhamdulillah kondisinya membaik. Karena masyarakat saat ini juga sudah mengerti. Sehingga cepat dapat ditangani,\'\' ujarnya kepada Bengkulu Ekspress (BE) saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (1/3).

Disamping itu, ia menyampaikan Dinkes melalui Bidang P2P telah menurunkan petugas untuk melakukan fogging ke 2 desa tersebut. Tujuannya agar membunuh nyamuk Aedes Aegyti sebagai pelantaran penularan DBD. Sehingga dapat tidak ada lagi warga sekitar terkena DBD.

‘’Kegiatan Fogging di 2 lokasi itu sudah dilakukan petugas. Ini untuk membasmi nyamuk Aedes Aegyti pembawa virus DBD,’’ ungkapnya.

Ia juga menekankan agar masyarakat menerapkan pola hidup sehat. Karena di dua desa itu, terangnya banyak terdapat genangan air sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegyti.

‘’Perkembangbiakan nyamuk inikan ditempat-tempat bersih. Seperti di dalam air bak mandi yang terbuka serta genangan air lainnya. Makanya perlu penerapan pola hidup sehat ini,’’ terangnya. Walaupun demikian, menurutnya dibandingkan dengan kasus yang terjadi tahun sebelumnya pada awal tahun. Ditahun 2017 ini, angkanya jauh berkurang. Artinya, kesadaran masyarakat sudah mulai meningkat dan lebih baik. ‘’Tahun 2016 pada awal tahun sudah ditemui 9 kasus DBD. Tapi 2017 ini hanya terjadi 3 kasus saja,’’ tuturnya.

Tak hanya itu, ia menyebutkan jika ada pihak keluarga yang terkena gejala DBD untuk dapat segera dirujuk ke Puskesmas terdekat. Kemudian dilakukan pemeriksaan laboratorium. Sehingga tidak menyebabkan kematian. Apalagi penularan DBD ini sangat rentan kepada anak-anak. ‘’Memang paling cepat demam berdarah mengenai anak-anak. Karena kondisinya tubuhnya masih lemah. Ini yang perlu diwaspadai agar cepat mengambil tindakan jika sudah melihat ada gejalanya,’’ pungkasnya.(816)

Tags :
Kategori :

Terkait