BENGKULU, BE - Puluhan mahasiwa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kota Bengkulu menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Bengkulu.
\"Ada 3 tuntutan kami untuk pemerintah. Pertama, anggaran pendidikan harus sesuai dengan konstitusi, berantas kekerasan terhadap perempuan, lalu sejahterakan nelayan Bengkulu,\" ujar Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Dian Apriansyah.
Aksi yang berjalan dari pukul 15.00 WIB ini sempat memanas. Pasalnya, perwakilan mahasiwa yang menggelar hearing tidak bisa bertemu dengan Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti MH maupun Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA.
Mahasiswa hanya bisa ditemui oleh Asisten Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan SDA Din Ikhwan SSos, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Kesbangpol, Drs Farid Abdullah MM dan pejabat lainnya.
Din Ikhwan kemudian menjelaskan jika Gubernur dengan dinas luas (DL) sedangkan Wagub sedang menyambut tamu dari MPR RI. Hanya saja, mahasiswa tidak terima dan meminta pejabat pemprov untuk ke luar dari kantor gubernur. Akibatnya nyaris terjadi kericuhan antara mahasiswa dengan puluhan Satpol PP. Beruntung polisi mengawal aksi tersebut langsung meminta mahasiwa untuk tetap kondusif.
Akhirnya disepakati mahasiwa diminta hadir menemui gubernur atau wagub pukul 09.00 WIB Selasa (1/11) mendatang.
Korlap Aksi Dian mengatakan, tuntuan yang mereka sampaikan harus langsung didengar dan dijelaskan kepada gubernur maupun wagub supaya ada solusi kongkret atas tuntutan mahasiswa itu.
\"Kami tidak apatis, kami tidak diam. Kami hanya ingin aspirasi ini diterima oleh gubernur kami,\" ujar Dian.
Senada yang disampaikan perwakilan BEM Universitas Negeri Bengkulu (Unib), Muhammad Robi. Ia meminta gubernur membawa Bengkulu menjadi lebih baik.
\"Coba lihat pendidikan di Bengkulu sudah merata kah? Banyak di pelosok daerah fasilitas pendidikan belum memadai. Banyak generasi bangsa ini ingin meneruskan perguruan tinggi. Lagi-lagi biaya harus memupuskan cita-cita menuntut ilmu,\" jelas Robi.
Tak hanya itu, potensi kelautan di Provinsi Bengkulu sangat berlimpah sekali, namun berbanding terbalik dengan kondisi masyarakat nelayan yang belum sejahtera. Untuk itu, dalam orasi Robi pemerintah harus bersikap dengan program maritimnya. Jangan hanya program, tapi realisasinya tidak ada. \"Kita akan kawal terus program pemerintah yang baru saat ini. Jangan sampai, program-porgram itu hanya janji-janji kepada masyarakat semata,\" tandasnya.
Bukan Hanya Bersumpah
Di sisi lain, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu, menggelar upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-88 tahun 2016 di halaman Kantor Gubernur Bengkulu dengan Inspektur Upacara, Wakil Gubernur (Wagub) Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah MMA.
Dalam kesempatan itu, Rohidin menyatakan pemuda harus mampu menatap masa depan dengan semangat dan menghindari prilaku kurang produktif dalam kehidupan sehari-hari.
\"Kuncinya semangat. Ketika kita bersemangat menatap masa depan. Maka generasi muda kita akan mampu bersaing. Namun jika masih sering berprilaku kurang produktif, yakin lah pemuda kita tidak akan mampu untuk maju,\" ujar Rohidin.
Kerusakan pemuda bisa terjadi bukan karena kolonial penjajahan, namun karena penggunaan narkoba, pergaulan bebas hingga kenakalan-kenakalan remaja.
Untuk itu perlu wadah untuk membangunan kualitas pemuda, terkhusus di Provinsi Bengkulu. \"Terjerumusnya pemuda dalam pergaulan negatif, karena kurang wadah berkreasi dan besarnya pengaruh peredaran narkoba,\" tambahnya.
Dihari sumpah pemuda ini, ada 3 hal yang menjadi fokus Pemprov Bengkulu. Diantaranya membangunan sumber daya manusia (SDM) dengan memberikan ruang aktivitas dan kreatifitas seluas-luasnya dan upaya pencegahan peredaran narkoba.
\"Langkah ini yang harus dipersiapkan. Sehingga pemuda-pemuda kita bisa menjadi handal dan siap bersaing dalam segi apapun,\" ujar Rohidin. Dalam kesempatan itu, Wagub juga memberikan penghargaan kepada pelajar berprestasi yang ada di Provinsi Bengkulu.
Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 041/Gamas Bengkulu, Kolonel Inf Andi Muhammad menyampaikan, pemuda harus mampu berkarya. Jika tidak, maka pemuda akan ketinggalan.
\"Mari berkarya untuk generasi muda. Kita semua dituntu untuk kreatif, jika tidak kita akan ketinggalan,\" ungkap Andi.
Generasi pemuda di Indonesia terkhusus di Bengkulu sangat besar sekali. Untuk itu persiapkan diri menuju persaingan itu. \"Saya juga pemuda. Untuk itu, pemuda harus bersemangat,\" pungkasnya.(151)