Banjir dan Longsor Masih Polemik

Jumat 28-10-2016,11:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

TUBEI, Bengkulu Ekspress - Peristiwa longsor dan banjir bandang pada tanggal (28/4) di dari Bukit Belerang Hulu Lais masih menimbulkan polemik. Berkembang informasi di kalangan masyarakat bencana menimbulkan korban jiwa dan rusaknya lahan pertanian warga itu akibat bencana alam. Sementara petinggi PT PGE menilai bukan karena akitfitas pengeboran panas bumi PGE. Bencana itu merupakan bencana. Atas bencana itu, PT PGE menurut Direktur Utama perusahan milik negara Tersebut Irfan Z, juga menjadi korban. Lokasi pengeboran panas bumi cluster A milik PT PGE juga hancur.

Dijelaskan Irfan, kajian akademis yang telah di lakukan oleh Badan geologi yang melibatkan berbagai ahli dari perguruan tinggi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi bencana Geologi PVMBG Badan Geologi Kementrrian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM). Peristiwa yang terjadi di Bukit Hulu Lais itu terjadi, karena lokasi memiliki kemiringan yang sangat curam dan sebelum kejadian terjadi hujan deras berkepanjangan.

\"Hal itulah yang memicu terjadinya Longsor. Kejadian tersebut bukan karena kegiatan pengeboran,\'\' ujar Zainudin.

Meski kejadian tersebut diyakini akibat bencana alam, namun PT PGE tetap juga berupaya membantu masyarakat yang terkena dampak bencama itu, baik dengan bersama sama melakukan kegiatan pencarian korban yang tertimbun maupun melakukan kegiatan normalisai aliran sungai.

\"Kita tidak tahu kapan dan bagaiman terjadinya bencana ini, namun sekarang kita telah mulai melakukan kegiatan pengerukan alur sungai yang tertimbun Material Longsor. Kita dari PT PGE tidak tinggal dima namun tetap berbuat sehingga tidak terjadi permaslahan di kemduan hari,\" ujar Irfan Zainudin.

Direktur Panas Bumi Kementerian ESDM, Ir Yunus Saefulhak MM MT mengatakan dengan berkembangya informasi ditengah masyarakat bencana akibat dari PT PGE menyebakan menurunnya tingkat kepercayaan Publik terhadap PT PGE dan Corporasi Pertamina secara umum.

\"Dari kajian kajian Akademik yang sudah ada saat ini menyimpulkan bahwa Kejaian di Bukit beliti besar Hulu lais yang juga menjadi lokasi pengeboran panas bumi PT PGE adalah kejadain alam. Kita mempercaiai hasil kajian tersebut karena di lakukan oleh orang-orang ahli di bidangnya. harapa kita kedepan agar bisa meberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Karena kalau infomasi yang dibeberikan tidak benar dan akan menimbulkan ketidak percayaan Publik terhadap PT PGE secara khusus dan induk perusahan, yakni PT Pertamian secara umum,\" ujar Yunus.

Bupati Lebong H Rosjonsyah SIP MSi menyampaikan, sampai saat ini Pemda Lebong belum mengeluarkan status atas longsor dan banjir bandang tersebut. Terkait beredarnya informasi kejadian tersebut karena klegiatan PT PGE merupakan asumsi dari masyrakat sendiri dan pemda sendiri tidak bisa berbuat apa apa.

\"Dalam undang undang menyebutkan legalitas yang bisa menetapkan setatus bencana presiden atau gubernur, tetapi kita bukan orang ahli yang bisa menetapkan hal itu, maka kita meminta orang yang ahli orang yang ahli yang melakukan kajian akademis dan menyamopaikanya kepada pihak ESDM dan pihak ESDM menyampiaikan hasil kajian tersebut kepada Bupati sehingga bisa di tetapkan status bencana ini,\" kata Bupati.

Bupati sendiri menyampaikan, sejauh ini meski ESDM menyatakan, kejadian ini murni bencana, namun sampai sekarang belum sepucuk surat pun yang hasil kajian yang telah dibuat oleh orang- orang yang ahli kepada pemerintah Kabupaten Lebong.

\"Kalau memang ada hasil kajian tersebut sampaikan kepada kita sehingga status bisa di tetapkan,\" pungkas Rosjonsyah. (777)

Tags :
Kategori :

Terkait