Kerjanya Mencari Ijuk, Tinggal di Gubuk Berlantai Tanah dan Berdinding Papan

Senin 24-10-2016,11:10 WIB

MESKIPUN di Bengkulu Selatan (BS) sudah berjalan program bedah rumah, ternyata hal itu belum bisa menjangkau warga miskin di seluruh pelosok desa. Salah satunya rumah milik Rifai (45), warga Desa Gedung Agung,Pino.

ASRIANTO, Bengkulu Selatan

Selama ini Rifai bersama isteri dan 4 anaknya tinggal di rumahnya yang pas dikatakan gubuk, karena ukurannya hanya 3x6 meter, dengan lantai tanah dan berdinding papan yang sudah lapuk.

Pria yang bekerja sebagai pencari ijuk dan dibantu istrinya, Sopianti yang berprofesi penjual rebung ke pekan-pekan mingguan di BS, mengaku, jangankan untuk membangun rumah, untuk kebutuhan hidup sehari-hari saja sulit. Pasalnya, pendapatan dari berjualan ijuk dan rebung itu hanya cukup untuk makan sehari-hari, belum ditambah lagi untuk biaya sekolah anak-anak mereka.

Meskipun berkeinginan kuat untuk bisa membangun rumah yang layak untuk mereka tinggali, Rifai mengaku, sekarang ini hasrat itu hanya bisa ia pendam. Harapannya sekarang, yang penting anak-anaknya tetap bisa bersekolah meskipun dengan kondisi keuangan keluarga yang pas-pasan.

Rifai juga merasa tenang, sebab meskipun tinggal di rumah tidak layak huni, keempat anaknya tidak malu memiliki orang tua seperti mereka berdua. Bahkan menjadi motivasi bagi anak-anaknya untuk giat belajar supaya nanti menjadi orang yang sukses. \"Bagi kami yang penting anak-anak bisa sekolah dan nasib mereka bisa lebih baik dari kami,\" ujarnya.

Namun demikian, dengan adanya program bedah rumah, Rifai berharap rumahnya mendapat bantuan program tersebut. Sehingga ke depan impiannya bersama istri dan ke-4 anaknya memiliki rumah layak huni dapat tercapai.

\"Kami sangat berharap, rumah kami ini masuk program bedah rumah, sehingga bisa merasakan tinggal di rumah layak huni,\" harap Rifai.(369)

Tags :
Kategori :

Terkait