Ia mengatakan marak oknum LSM memeras Kepala Desa (Kades) dan perangkat menjadi keluhan dalam kehadirannya di kantor Camat Kota Arga Makmur sebagai pemateri dalam musyawarah APBDes beberapa waktu lalu. Untuk itu, ia menyarankan agar kades maupun masyarakat untuk membuat laporan kepada kepolisian jika mendapat pemerasan dari pihak yang mengatas namakan LSM.
\'\'Memang salah satu keluhan kades karena banyak didatangi pihak yang mengaku dari LSM dan meminta sejumlah uang kepada kades tersebut. Maka kita anjurkan jika ada kejadian seperti itu, segera lapor ke kita,\" ujarnya kepada Bengkulu Ekspress (BE) saat ditemui di Mapolres BU, kemarin (19/9).
Ia juga mengharapkan Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) BU yang menjadi naungan LSM dapat memaparkan data LSM yang aktif dan berada di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (BU) sehingga dapat diketahui masyarakat. \'\'Kita akan segera bekerjasama dengan Kesbangpol untuk mendata LSM yang ada dan berada di wilayah Bengkulu Utara. Sehingga kades dan masyarakat tahu. Karena ini menyangkut kenyamanan,\" ungkapnya.
Ia menyebutkan kades jangan melayani LSM yang meminta sejumlah uang, karena sudah dipastikan itu bukanlah anggota LSM. Untuk itu, kades bisa lapor jika mengalami pemerasan kepada pihak kepolisian.
\'\'LSM itu membantu masyarakat, membantu kades. Ketika itu kalau LSM datang ke desa dan tengah ada pembangunan, harusnya LSM turun tangan serta menanyakan kepada kades, pekerjaan apa yang bisa dilakukan, itu LSM yang sebenarnya. Kalau meras dan minta uang itu bukan LSM, tapi mengaku-ngaku LSM,\" pungkasnya.(cw5)