Kegigihan Siswa SMPN 7 Bengkulu Selatan di Desa Muara Danau

Sabtu 10-09-2016,09:40 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

Nekat Seberangi Sungai Demi Cita-cita

Puluhan siswa-siswi SMPN 7 Bengkulu Selatan (BS) yang berasal dari Desa Muara Danau Kecamatan Seginim Kabupaten Bengkulu Selatan, setiap hari selalu menyeberangi sungai dari sekolahnya menuju sekolah. Pasalnya, untuk menuju sekolah mereka di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Seginim, para siswa harus bertaruh nyawa menerjang derasnya Sungai Air Nipis. Berikut Laporannya.

ASRIANTO, Bengkulu Selatan

Jam menunjukan pukul 11.40 WIB, Jum\'at (9/9) kemarin, sejumlah siswa-siswi SMPN 7 BS berada di Kelurahan Pasar Baru Kecamatan Seginim terlihat di alur Sungai Air Nipis. Rencananya mereka pulang ke desanya di seberang sungai. Beruntung arus sungai masih kecil dan hujan tidak turun, mereka dengan santai dan sesekali tertawa riang menyeberangi sungai itu.

Dewi (12), siswi kelas 7 SMPN 7 BS saat ditemui BE di tepi Sungai Air Nipis, menceritakan, ia memang setiap hari menyeberangi Sungai Air Nipis, namun hanya saat pulang saja, sebab kalau pergi selalu diantar orang tuanya dengan mengendari motor dengan jalan memutar ke Kecamatan Air Nipis. \"Setiap hari saya selalu menyerebangi sungai saat pulang sekolah, kalu pergi selalu diantar. Tetapi ada kawan kami yang pulang pergi ke sekolah selalu menyeberangi sungai,\" ujar Dewi.

Dengan menyeberangi sungai, jarak ke sekolah mereka lebih dekat yakni hanya sekitar 2,5 km. Namun kalau mauberkendaraan lewat jembatan Desa Penandingan, Air Nipis harus menempuh jarak hingga 10 km, lebih jauh.

\"Jembatan memang ada yang agak dekat yakni jembatan di Desa Kota Agung, Seginim, namun jaraknya masih 6 km dari rumah ke sekolah, sehingga kami lebih memilih menyeberang sungai agar bisa lebih cepat sampai dan waktu yang dibutuhkan sekitar 30 menit,\" ujarnya dengan terus semangat berjalan menelusuri pulau-pulau batu dan menyeberangi sungai dengan keringat membasahi pipi tidak dihiraukannya.

Ditambahkan Sari (13), siswa kelas 8 SMPN 7 BS, meskipun setiap hari selalu menyeberangi sungai, mereka tidak merasakan lelah lagi, sebab sudah terbiasa berjalan kaki. Hanya saja disaat menyeberangi sungai harus berhati-hati sebab kalau jatuh, pakaian dan sepatu menjadi basah. Oleh karena itu, sepatu selalu dilepas saat menyeberangi sungai.

\"Kalau tidak hujan, air sungai tidak dalam hanya ketinggian sekitar 50 cm, namun kalau hujan deras, kami akhirnya melewati jembatan Kota Agung dengan jarak tempuh lebih dari 1 jam,\" imbuh cewek berjilbab ini.

Menurut Sari, meskipun selalu menyeberangi sungai setiap hari, dirinya dan teman-temannya, tidak patah semangat, mereka tetap rajin ke sekolah. Mereka bertekad ingin terus bersekolah dan bercita-cita ingin membahagiakan orang tua. Derasnya arus sungai tidak menjadi penghalang bagi dirinya dan teman-temannya pulang pergi ke sekolah dari rumahnya di Desa Muara Danau menuju sekolah di Kelurahan Pasar Baru, Seginim.

\"Meskipun dengan selalu menyeberangi sungai, kami ingin tunjukan jika semangat belajar kami tidak kalah dari siswa yang ke sekolah tidak menyeberangi sungai, tekat kami harus selalu rajin belajar dan ingin mewujudkan impian orang tua kami yang berprofesi sebagai petani agar mampu menjadi kebanggaan orang tua kami,\" ujar Sari yang bercita-cita menjadi guru ini diamini teman-temannya yang lain. (***)

Tags :
Kategori :

Terkait