Gerhana tak Muncul, Warga Kecewa

Jumat 02-09-2016,09:10 WIB
Reporter : redaksi
Editor : redaksi

BENGKULU, BE - Fenomena gerhana matahari cincin yang sebelumnya diprediksi terlihat di sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu, kemarin (1/9) sore, ternyata tidak muncul.

Seperti di Kabupaten Bengkulu Selatan (BS), sejumlah warga yang penasaran dengan fenomena alam itu mulai stand by di kawasan Pantai Pasar Bawah, Kecamatan Manna, sekitar pukul 17.00 WIB untuk menunggu gerhana matahari cincin yang dijadwalkan pukul 18.00 WIB.

Hanya saja hingga matahari tenggelam ke upuk barat, gerhana matahari tidak muncul padahal hari itu tampak cerah. Memang sekitar pukul 17.49 WIB, matahari tertutup seluruhnya oleh awan, namun pukul 17.55 WIB, awan itu pergi, sehingga matahari yang cahayanya sudah berwarna merah terlihat jelas.

Haryanto (31), salah satu warga BS yang ikut ke Pantai Pasar Bawah untuk menyaksikan fenomena langka tersebut, sedikit kecewa. Sebab, dirinya yang datang mulai pukul 17.10 WIB hingga menjelang adzan magrib berkumandang, tidak juga melihat gerhana matahari cincin. \"Di BS ini mungkin tidak dilewati gerhana, sebab kalaupun matahari sempat tertutup awan, tentu setelah itu akan ada bagian yang masih tertutup bulan setelah awan pergi, padahal informasi yang kami dapat di BS gerhana terlama hingga 34 menit lebih,\" ujarnya dengan nada kecewa seraya menuju sepeda motornya untuk pulang.

Begitu juga di Kabupaten Mukomuko. Fenomena alam gerhana matahari cincin tidak terlihat. Selain itu, fenomena itupun tidak seheboh ketika terjadi gerhana matahari total beberapa bulan lalu. \"Saya tidak tau ada gerhana matahari cincin. Yang terlihat matahari terbenam ditutupi oleh awan. Masyarakat biasa – biasa saja, tidak heboh seperti ketika ada gerhana matahari total dimana masyarakat beramai – ramai ingin melihat langsung,” ujar Budi Utoyo, warga Kota Mukomuko, kemarin (2/9).

Hal senada disampaikan warga lainnya Rustam, tidak ada gerhana matahari cincin. Banyak masyarakat tidak mengetahui bakal terjadinya fenomena tersebut. \"Saya tau informasinya bakal ada gerhana matahari cincin, tettpi tidak terlihat di atas langit Mukomuko ini. Selain itu tidak banyak masyarakat yang tau mengenai fenomena itu,\" ujarnya.

Khusus di Kota Bengkulu, Pengganti Sementara (Pgs) Kakanwil Kemenag Provinsi Drs H Bustasar MS MPd, yang ikut memantau gerhana matahari menggunakan alat, juga tidak mampu melihat adanya gerhana matahari cincin.

\"Mungkin ini faktor tertutup awan dan kita tidak bisa bilang tidak ada, tetapi tidak tampak, untuk Provinsi lain kemungkinan besar gerhana tersebut tampak dilihat,\" terangnya.

Salah seorang warga yang ingin menyaksikan gerhana matahari cincin, Yanti (40) mengatakan, sedikit kecewa karena sudah jauh-jauh datang ke kawasan Pantai Panjang sengaja mau melihat langsung fenomena alam tersebut, ternyata gerhana matahari tersebut tidak tampak dan terlihat. \"Ya kita merasa kecewa karena sudah datang bersama anak tetapi sudah sampai disini gerhananya tidak tampak, tapi mau dikata gimana lagi namanya juga fenomena alam,\" ungkapnya.

Sementara pihak Petugas Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu, Sudiyanto menyebutkan, puncak gerhana matahari cincin yang terjadi pada Kamis, 1 September 2016 memang tidak terlihat untuk Provinsi Bengkulu. Selain karena tetutup awan, keadaan saat itu juga sedikit mendung sehingga gerhana tidak bisa dilihat dan yang bisa menyaksikan fenomena alam tersebut salah satunya di Pulau Mentawai, Sumatera Barat.

\"Kontak pertama gerhana matahari cincin bukan berada di wilayah Bengkulu tetapi berada di Pacitan, Jawa Timur, tetapi puncak gerhana pertama yang bisa teramati dengan jelas di Pulau Mentawai, Sumatera Barat,\" kata Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Bengkulu, Sudiyanto kemarin (1/9).

Ia mengatakan, memang di Bengkulu diprediksi tampak pada kontak pertama gerhana matahari cincin (GMC) diperkirakan pukul 18.08, tetapi hingga waktu berlalu gerhana tersebut tidak juga tampak. \"Ya kita tahu pasti masyarakat Bengkulu banyak yang kecewa tetapi kita tidak bisa berbuat apa namanya juga fenomena alam jadi kapan saja bisa berubah waktunya dan prediksinya,\" ucapnya.

Ia menjelaskan, gerhana matahari adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke bumi. Jalur cincin GMC pada 1 September 2016, ditandai oleh dua garis merah yang berdekatan, dapat diamati di Samudra Atlantik, Afrika bagian tengah, Madagaskar, dan Samudra Hindia dan untuk wilayah Indonesia, gerhana dapat diamati dari 124 kota dan kabupaten di 10 provinsi, yaitu Sumatera Barat bagian Selatan, Bengkulu, Sumatera Selatan bagian Tenggara, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur bagian Barat.

\"Sayangnya untuk Provinsi Bengkulu tidak dapat dilihat, karena gerhana dapat diamati dengan syarat kondisi cuaca cerah, apalagi terjadinya menjelang malam jadi sangat rawan tertutup awan yang menyebabkan gerhana tersebut tidak bisa dilahat langsung oleh masyarakat,\" tutupnya.(cw2/900/369)

Tags :
Kategori :

Terkait