BENGKULU, BE - Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu mulai mendistribusikan ijazah, namun belum dibarengi dengan Surat Keterangan Hasil Ujian (SKHU). Pendistribusian ijazah itu baru dilaksanakan kemarin (24/8).
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Masnuni menuturkan, pendistribusian ijazah baru bisa dilakukan, karena proses pencetakannya baru saja tuntas. Masnuni membantah, pendistribusian ijazah terlambat dari jadwal yang ditentukan.
\"Pendistribusian ijazah hampir setiap tahun terjadi seperti ini\" cetusnya.
Ijazah itu, baru diambil oleh dua Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten saja, yakni Kabupaten Bengkulu Selatan dan Seluma, sedangkan tujuh kabupaten lagi dan Kota Bengkulu belum mengambilnya. Daerah yang belum mengambil ijazah tersebut dipersilahkan segera mengambilnya pada jam kerja.
\"Kita tidak menentukan jadwal kapan kabupaten/kota mau mengambil ijazah, lebih cepat lebih bagus,\" bebernya.
Masih menurut Masnuni, ijazah tersebut dicetak sesuai dengan jumlah peserta ujian nasional. Dalam penulisan nama dan keterangan lainnya petugas sekolah harus berhati-hati jangan sampai terjadi kesalahan. Karena Dinas Pendidikan tidak menyediakan ijazah cadangan dalam jumlah besar.
\"Ijazah cadangan memang ada, tapi jumlahnya sedikit. Dalam penulisan ijazah diperlukan orang terbiasa mengisi ijazah. Karena jika diberikan kepada mereka yang baru resiko kesalahannya besar dan bisa berakibat fatal,\" katanya.
Seperti diketahuui jumlah peserta UASBN SD, SDLB, dan paket berjumlah 37.476 siswa. jumlah itu sudah termasuk dengan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah.
Terkait SHUN, Masnuni menegaskan hingga kemarin masih dalam proses cetak. Ia memprediksi dalam waktu dekat SHUN itu sudah tiba di Bengkulu. (247)