Alasan Gubernur Bengkulu Ingin Jadikan Enggano Sebagai Pangkalan Militer

Senin 15-08-2016,17:33 WIB

BENGKULU, bengkuluekspress.com - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti terus menawarkan potensi pulau terluar milik Indonesia di Provinsi Bengkulu yakni Pulau Enggano untuk dimanfaatkan oleh pemerintah pusat. Salah satunya dengan menawarkan pulau yang berlokasi di Kabupaten Bengkulu Utara tersebut menjadi pangkalan militer Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Gagasan tersebut sudah disampaikan Ridwan Mukti ke Menteri Pertahanan Republik Indonesia sejak 2 bulan lalu.

Berbagai alasan disampaikan Ridwan Mukti terkait keinginannya itu. Diantaranya, jika Pulau Enggano dijadikan pangkalan militer maka tidak akan mengganggu alur lalu lintas komersial baik udara dan laut yang ada.

\"Dulu ada hiruk pikuk antara Halim Perdana Kusuma yang sempat \"ribut\" dengan pihak Lion Air. Kemudian banyak komentar dari para ahli militer dimana sarana dan prasarana latihan militer cukup terganggu. Lalu seiring adanya kerjasama Pemerintah Republik Indonesia dengan Singapura untuk latihan gabungan di Selat Malaka, itu juga karena Selat Malaka sudah padat sehingga cukup mengganggu lalu lintas komersial baik udara dan laut yang ada. Melihat kondisi itu, maka Gubernur menawarkan Enggano untuk dijadikan pangkalan militer Republik Indonesia,” terang Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti usai membuka Workshop Nasional Pengelolaan Pulau Terkecil Terluar di Bengkulu, Senin (15/08/2016).

Tak hanya itu, lokasi Pulau Enggano yang jaraknya hanya 45 menit dari Halim Perdana Kusuma sangat cocok dijadikan lokasi Pangkalan Militer.

\"Dengan luas Pulau Enggano panjangnya 45 kilometer dan lebar lebih kurang 18 kilometer sangat potensial dijadikan tempat latihan militer,\" tambah Gubernur.

Bahkan jika keinginan tersebut disetujui, tentunya seluruh Alusista (Alat utama sistem pertahanan) militer akan berada di Pulau Enggano, sehingga  TNI Angkatan Laut (AL) akan membuat dermaga laut sebagai tempat merapatnya kapal induk AL.

“Dengan keberadaan Pulau Enggano yang panoramanya cukup indah tersebut, juga bisa dijadikan wisata yang tidak mengganggu sarana dan prasarana militer, karena Enggano cukup luas. Sehingga nantinya dipastikan keberadaan masyarakat local dan pendatang akan menjadi lebih tertib, serta wilayah Enggano juga bisa lebih dikembangkan lagi kedepannya,” ujar Ridwan Mukti.

Meski sampai saat ini usulan Pemprov Bengkulu itu belum ada jawabannya, namun diyakini Ridwan,  lambat laun akan ada tindak lanjutnya. Mengingat untuk mewujudkan hal demikian, juga perlu mendapatkan persetujuan dari lembaga DPR RI.

Oleh karena itu, jika Komisi I DPR RI berkunjung ke Bengkulu, Pemprov Bengkulu akan memaparkan keinginan tersebut, dan diharapkan ada pembahasan lanjutan dengan Kementerian Pertahanan RI.

“Kita tunggu saja tindak lanjutnya bagaimana, kita hanya sebatas menawarkan saja. Hanya saja jika hal demikian benar-benar terwujud, tentunya dampak langsung karena Enggano menjadi wilayah pangkalan militer akan aman, dan para wisatawan akan banyak berkunjung. Karena selain pangkalan militer juga Enggano yang kaya dengan Sumber Daya Alam (SDA) sangat pantas menjadi salah satu destinasi wisata Bengkulu dan Indonesia,” terangnya. (Dil)

Tags :
Kategori :

Terkait