CURUP, BE - Hujan deras yang melanda Kabupaten Rejang Lebong sejak beberapa waktu lalu nyaris menelan korban. Pasalnya satu rumah di RT 1/1 Kelurahan Dwi Tunggal, terkena dampak longsor, bahkan satu kamar dari rumah milik Ramadhan (38) tersebut sudah amblas karena longsor.
Menurut Ramadhan, amblasnya kamar rumahnya tersebut memang terbilang sudah lama, yaitu sejak awal tahun 2016 lalu. Namun kekhawatiran akan longsor susulan masih dirasakan Ramadhan bersama keluarganya, terlebih lagi saat ini hujan masih kerap melanda Rejang Lebong.
\"Setiap hujan turun kami selalu khawatir akan longsor susulan yang bisa membawa rumah kami ini,\" aku Ramadhan.
Pasca kejadian tersebut, Ramadhan mengaku saat ini kamar yang semulanya berfungsi terpaksa ditinggalkan. Untuk tidur, saat ini ia bersama keluarganya mengungsi ke ruangan tamu.
Ramadhan juga mengaku, rumah yang ia tepati tersebut dibangun sekitar tahun 70-an oleh keluarganya. Sebelumnya daerah tersebut tidak rawan longsor karena masih banyak pohon penyangga dibawah tebing rumahnya. Hanya saja seiring dengan perkembangan jaman, pohon-pohon penyangga tersebut sudah hilang.
Sementara itu, terkait dengann musibah longsor yang terjadi tersebut, Ramadhan mengaku sudah berkoordinasi dengan pemerintahan kelurahan dalam hal ini RT, hanya saja belum mendapat respon. Ia yang berprofesi sebagai buruh bangun mengharapkan bantuan dari pemerintah agar rumah yang menjadi tepat berlindung bisa selamat dari ancaman longsor yang ada.
\"Karena kondisi ekonomi yang ada, saya belum bisa memperbaiki rumah ini, sayaberharap ada bantuan dari pemerintah untuk memperbaiki rumah kami ini,\" harap Ramadhan.
Di sisi lain, saat dikonfirmasi Ketua RT 1/1 Kelurahan Dwi Tunggal, Iskandar mengaku bila apa yang menimpa warganya tersebut sudah dilaporkannya kepada pihak kelurahan. Hanya saja ia belum mengetahui pasti respon apa yang akan dilakukan pihak kelurahan.
\"Kalau untuk tindak lanjutnya saya belum tahu pasti, namun beberapa waktu lalu ada petugas dari BPBD yang datang melakukan pengecekan,\" jelas Iskandar.
Iskandar berharap, bila ada bantuan, bantuan yang diberikan adalah pembangunan pelaspis tebing. Karena bila tidak ada pelapis tebing longsor akan terus menghantui dan mengancam bukan hanya rumah Ramadhan namun juga rumah warga lainnya. (251)