KOTA MANNA, BE - Wakil Ketua 2 DPRD Bengkulu Selatan (BS), Drs Yunadi bersama Komisi 3 DPRD BS mengecek pembangunan jembatan beton pada jalan dua jalur Desa Pagar Dewa di Air Sekunyit.
Mereka mempertanyakan pembangunan jembatan ini tidak menggunakan rangka baja yang sudah di lokasi. \"Kedatangan kami untuk memastikan apakah rangka baja atau gerder yang sudah ada dipakai atau tidak,\" kata Waka 2, Drs Yunadi.
Ditambahkan Ketua Komisi 3 DPRD BS, Faizal Mardianto SH didampingi sekretaris Komisi 3, H Yadera Suit ST gerder tersebut sudah disiapkan bersamaan dengan pembangunan jembatan disebelahnya. Namun pada pembangunan jembatan satu lagi untuk dijalur sebelahnya, ternyata gerder tidak digunakan. Padahal sambung Yadera, gerder itu disiapkan untuk pembangunan jembatan Air Sekunyit.
\"Adanya gerder ini untuk penghematan anggaran, harga gerder ini lebih dari Rp 1 miliar, namun anehnya pihak kontraktor tidak memanfaatkannya,\" ujar Yadera.
Dikatakan Yadera, seharusnya dengan menggunakan gerder bisa penghematan dana hingga Rp 1 miliar. Hal itu sejalan dengan imbauan bupati untuk penghematan anggaran. Oleh karena itu, dirinya mengharapkan kontraktor dapat memanfaatkanya dan dana kelebihan pembangunan jembatan bisa digunakan untuk pembangunan fisik lainnya.
\"Coba bayangkan kalau bisa hebat Rp 1 miliar, dana kelebihannya bisa digunakan untuk proyek lainnya,\" tandas Yadera.
Proyek sesuai Petunjuk PU
Johari pelaksana lapangan dari PT Senata Jati Putra selaku rekanan yang mengerjakan proek tersebut, mengatakan proyek jembatan tersebut nilainya Rp 2,79 miliar. Pekerjaan yang dilakukan pihaknya sesuai dengan petunjuk teknis dari perencanaan dinas pekerjaan Umum. Sehingga dalam membangun jembatan, pihaknya tidak akan menyimpang dari petunjuk tersebut.
\"Dalam petunjuk tidak disebutkan penggunaan rangka baja atau gerder, jadi kami bekerja sesuai petunjuk PU,\" ujarnya.
Masih Kurang
Sementara itu Kasi Perencanaan Bidang Bina Marga Dinas PU BS, Hendri Ambon mengatakan, dalam perencanaan pembangunan jembatan itu, sengaja tidak menggunakan rangka baja yang sudah ada di lokasi. Pasalnya saat perencanaan, ada komponen yang kurang. Sehingga jika mereka mengajukan usulan agar komponen yang kurang bisa ditambah oleh Kementerian PU, mereka khawatir pengerjaan proyek tersebut akan terhambat. Sehingga dalam rencana anggaran biaya (RAB) rangka tersebut tidak digunakan dan pihak kontraktor membuat rangka baru. Hanya saja, sambung Hendri, meskipun tidak bisa digunakan pada proyek jembatan itu, maka jika ada lokasi pembangunan jembatan baru yang sesuai dengan rangka baja itu, akan digunakan pada pembangunan jembatan lainnya.
\"Memang tidak kami gunakan lantaran ada komponen yang kurang, namun nanti bisa digunakan pada pembangunan jembatan lainnya,\" ujar Hendri. (369)