PETANI kelapa sawit di wilayah Kabupaten Mukomuko beberapa pekan terakhir cukup berbahagia. Pasalnya, harga tandan buah segar (TBS) sawit mengalami kenaikan sebesar Rp 20 per kilogram.
“Meskipun naiknya tidak besar, ini harga cukup mengembirakan bagi kami para petani sawit,” aku petani sawit Mukomuko, Wahyudi kepada Bengkulu Ekspress, kemarin.
Naiknya harga TBS diharapkan tetap bertahan. Hal ini tidak terlepas adanya peran dari pemerintah dalam melakukan pengawasan.
“Harga TBS yang kami jual ini tidak hanya berpedoman pada harga CPO dunia, tetapi juga pengawasan dari pemerintah melalui pihak – pihak terkait. Kami harapkan ini tetap dipertahankan,” harapnya.
Kepala DP3K Kabupaten Mukomuko, Eddy Apriyanto melalui Kepala Bidang Perkebunan, Wahyu Hidayat didampingi Kasi Perizinan, Kemitraan dan Pengembangan Perkebunan, Sudiyanto menyampaikan, harga TBS yang mengalami kenaikan di sejumlah pabrik di daerah itu terhitung hari ini (kemarin) adalah di PT Sapta membeli TBS petani Rp 1.270/kg, sebelumnya Rp 1.250/kg. PT KSM Rp 1.290/kg sebelumnya Rp 1.270/kg. PT MIL dan AMK Rp 1.320/kg sebelumnya Rp 1.300/kg. PT SSS Rp 1.300/kg sebelumnya Rp 1.280/kg. PT DDP Ipuh dan Lubuk Bento sebesar Rp 1.320/kg sebelumnya Rp 1.300/kg.
“Sejumlah perusahaan itu naiknya Rp 20/kg,” bebernya. Sedangkan untuk PT AMK belum diketahui, ini dikarenakan perusahaan itu tidak pernah memberikan laporan harga.
“PT AMK yang tidak memberikan laporan harga sawit akan dilayangkan surat teguran, karena sudah sering dilakukan perusahaan tersebut yang tidak menyampaikan data harga pembelian TBS petani,” pungkasnya. (900)