Data terhimpun, kejadian tersebut berawal pada bulan Juli 2015 yang lalu korban menyerahkan uang sebesar Rp 1,3 miliar lebih kepada terlapor sebagai modal usaha yang disimpan di salah satu bank di Kota Bengkulu. Akan tetapi, pada hari Kamis (3/3) ketika korban ingin mengecek uang yang telah disimpan di rekening terlapor, korban terkejur karena saldo di rekening tersebut sudah kosong. Hari Jumat (4/3) korban mendatangi Polda Bengkulu untuk melaporkan kejadian yang dialaminya tersebut.
Kapolda Bengkulu, Brigjen Pol Drs M Ghufron MM MSi melalui Kabid Humas, AKBP Sudarno SSos MH membenarkan telah menerima laporan dari korban dan saat ini sedang diselidiki penyidik Polda Bengkulu.
\"Laporan sudah kita terima dan saat ini sedang diselidiki yang akan memanggil saksi-saksi yang mengetahui kejadian tersebut,\" jelasnya.
Pelaku Menghilang
Pelaku Ar sejak 10 hari lalu hingga saat ini menghilang dan tak diketahui keberadaanya. Pelaku terakhir kali masuk kantor Rabu (24/2) bulan lalu. Setelah itu keberadaan warga Perumdam tersebut seperti ditelan bumi, bahkan nomor seluler bersangkutan sudah tak dapat dihubungi lagi.
Seorang sumber di PN Bengkulu yang menolak disebutkan namanya mengakui jika rekan kerjanya meninggalkan pekerjaan tanpa ada kabar berita. \"Ya, Ar itu sopirnya ibu wakil ketua, orangnya putih badan agak gemuk kepala agak botak itu,\" ucapnya.
Pun demikian karyawan dan pegawai di PN Bengkulu mengaku tak mengetahui alasan mengapa rekan kerjanya pergi tanpa pamit, padahal selama ini tidak ada perselisihan antar rekan kerja ataupun atasan.
\"Setahu saya tidak ada, memang kita disini sudah mencarinya sejak tak masuk kerja,\" sebutnya. Terkait laporan Humas PN Imanuel SH MH ke Mapolda Bengkulu, para karyawan tak mengetahuinya, apakah terlapor benar tenaga honor PN Bengkulu atau bukan.
\"Kita tidak tahu bang, tetapi kalau Azhari memang kerja disini. Orangnya ramah kita sering ngobrol kalau ada waktu senggang,\" ungkapnya. Imanuel hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi.(320/614)