BENGKULU, BE - Angka penyebaran pada kasus Demam Berdarah Dengue (DBD), terus mengalami peningkatan. Selama 2016 ini saja, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu mencatat ada 718 kasus DBD dan 20 orang meninggal dunia. Kepala Dinkes Provinsi Bengkulu, Amin Kurnia mengatakan kenaikan tersebut mencapai 4 kali lipat dibanding pada bulan Januari hingga Februari 2015, yang hanya 207 kasus dan 1 orang meninggal dunia.
\"Kalau kita lihat memang, peningkatan DBD sangat tinggi sekali pada tahun 2016 ini,\" ujar Amin kepada BE, kemarin.
Bukan hanya itu, peningkatan kasus juga terlihat sejak 3 tahun terakhir. Dimana pada tahun 2013, Dinkes Provinsi Bengkulu mencatat kasus DBD hanya terdapat 500 kasus dengan 1 orang meninggal. Sedangkan selama tahun 2014, terdapat 464 kasus dan 13 orang meninggal dunia.
\"Untuk tahun 2015 memang sedikit tinggi, mencapai 1.003 kasus dan 20 orang meninggal dunia. Tapi dua bulan terakhir tahun 2016 ini sudah hampir mengejar total kasus pada tahun 2015 lalu,\" tambahnya.
Sementara kasus tertinggi sendiri, terdapat di Kota Bengkulu. Dimana pada dua bulan terakhir tahun 2016 ini saja mencapai 316 kasus dengan 3 orang meninggal. Sedangkan kasus tertinggi kedua, berada di Kabupaten Kepahing dengan jumlah kasus sebanyak 138 kasus dan 2 orang meninggal dunia.
\"Sementara yang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) hanya di Kota Bengkulu. Daerah lainnya belum menyatakan hal serupa,\" paparnya.
Dinkes juga memprediksi bahwa pada bulan Maret 2016 ini bakal mengalami peningkatan. Bila masyarakat berhenti melakukan gerakan bersih lingkungan dengan 3 M (mengubur, menguras dan mencuci).
\"Kalau berhenti melakukan bersih lingkungan, maka kita pastikan kasus ini akan meningkat,\" ungkap Amin. Upaya melakukan gerakan bersih lingkungan ini telah diinstruksikan kepada Pemerintahan Provinsi Bengkulu
kepada semua kabupaten dan kota. Sehingga dapat mengurangi penyebaran virus DBD yang disebebkan oleh nyamuk aedes aegypti. \"Semua harus perperan untuk mengurangi DBD ini, terkhususnya masyarakat untuk lebih sadar akan kebersihan lingkungan,\" pungkas Amin. (151)