BENGKULU, BE - Hingga akhir Februari 2016 lalu, Unit Layanan Pengadaan (ULP) Provinsi Bengkulu baru selesai melelang 5 paket pekerjaan. Kelimanya adalah pengadaan ternak kambing dan sapi, serta penggemukan sapi pejantan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebanyak 3 paket, pemeliharaan jaringan internet di Kantor Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) 2 paket.
Kepala ULP, Kusnadi SIP mengatakan, masih minimnya paket pekerjaan yang tuntas dilelang itu bukan kelalaian pihaknya melainkan lambatnya usulan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pemilik proyek.
\"Pengadaan ternak kambing dan sapi, dan jaringan internet itu memang harus didahulukan. Kalau lambat, maka harga kambing dan sapi sangat mahal apalagi mendekati lebaran haji. Demikian juga halnya dengan pemeliharaan jaringan internet di Dispenda, karena digunakan untuk pembayaran pajak,\" ungkap Kusnadi.
Untuk proyek lainnya dari berbagai SKPD juga sudah mulai diproses, hanya saja belum ada yang tuntas dilelang. Setidaknya ada 111 paket proyek atau 44 persen dari 251 paket lelang yang sudah masuk ke Sistem Informasi Rencana Umum (SIRUP). Dari 251 paket lelang tahun anggaran 2016 ini, sebanyak 224 paket diantaranya didanai APBD dan 27 paket didanai APBN.
\"Total nilai pagu anggaran dari 251 paket itu Rp 491 milyar lebih,” ujarnya.
Menurut Kusnadi, dari 111 paket lelang yang sedang diproses pihaknya itu, 9 paket merupakan pengadaan barang, 76 paket pengerjaan konstruksi, 28 paket konsultan dan jasa lainnya sebanyak 2 paket.
\"Dari 111 paket lelang yang masuk itu, 6 paket diantaranya dalam persiapan lelang, sedangkan dalam proses lelang sebanyak 100 paket,\" bebernya.
Meski paket yang selesai dilelang masih minim, Kusnadi mengaku progres lelang di awal tahun ini lebih baik dari tahun lalu. Ia pun memperkirakan awal Maret ini semua proyek sudah masuk ke ULP untuk dilelang. “Jika melihat perkembangan proses lelangnya, tahun ini jauh lebih baik,\" imbuhnya.
Agar tidak ada yang terlambat, ia pun meminta kepada seluruh SKPD untuk menyampaikan paket lelangnya ke ULP sesegara mungkin. Karena sesuai dengan instruksi gubernur, bahwa paling lambat Maret semua paket pekerjaan harus tuntas dilelang dan sudah ada pemenangnya.
“Pak Gubernur minta SKPD yang belum menyampaikan usulan paket lelangnya agar bisa secepatnya dan sami sebagai pelaksana lelang akan langsung melelang paket proyek yang masuk,\" tandasnya. (400)