SEGINIM, BE – Wakil Bupati Bengkulu Selatan (BS), Gusnan Mulyadi SE MM, mengingatkan warga BS selalu menjaga kebersihan lingkungan. Salah satuaya tidak membiarkan air tergenang di lingkungan rumah, karena bisa menjadi sarang nyamuk penyebab deman berdarah dengue (DBD).
“Untuk diketahui, nyamuk akan bersarang digenangan air, nyamuk itu sendiri sebagai sumber penyakit DBD, jika genangan air tidak dihilangkan, maka DBD akan menyerang masyarakat,” katanya saat mendampingi tim Dinas Kesehatan BS melakukan fogging di Kelurahan Pasar Baru dan Desa Darat Sawah, Kecamatan Seginim, Rabu (24/2).
Wabup juga mengajak warga agar dapat selalu bergotong-royong membersihkan lingkungan. Sebab dari pantauannya di RT 4 Kelurahan Pasar Baru dan Desa Darat Sawah, saat ini sudah ada sekitar 50 warga terserang DBD.
“Banyaknya warga terserang DBD di Kelurahan Pasar Baru dan Darat Sawah, karena banyaknya genangan air, sehingga nyamuk cepat berkembang biak dan gigitannya menjadi sumber DBD,” ujarnya.
Wabup juga mengingatkan warga agar tidak malas membersihkan lingkungan. Dengan lingkungan yang bersih, memberikan dampak yang baik bagi warga itu sendiri. Karena lingkungan yang bersih, membuat warga lebih tenang dan dijauhkan dari penyakit.
“Hari ini sudah difogging, semoga menjadi pelajaran bagi masyarakat, agar ke depan tidak ada lagi yang terserang DBD,” harap Wabup.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan BS, Novianto SSos MSi menyatakan, warga BS yang terserang DBD sudah banyak, dinas kesehatan juga sudah rutin menggelar fogging atau pengasapan. Jadi ia berharap warga dapat segera melapor ke pihaknya jika ada warga terserang DBD sebelum penyakit tersebut meluas. Disamping itu, ia juga mengimbau agar warga tidak membiarkan adanya genangan air dekat pemukiman, sehingga DBD tidak menyerang warga.
“Besok (hari ini red) kami akan menggelar fogging di Desa Ketaping (Kecamatan Manna), sebab di desa itu ada juga warga terserang DBD. Jadi kami sangat mengharapkan warga selalu menjaga kebersihan lingkungan sehingga warga terhindar dari serangan penyakit,” harap Novianto. (369)