CURUP, BE - Menyikapi kasus demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi di Rejang Lebong selama sebulan terakhir, Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong saat ini tengah fokus untuk memutus mata rantai penularan DBD.
Salah satu upaya yang dilakukan Pemkab Rejang Lebong dengan menggelar rapat lintas sektor di ruang rapat Bupati Rejang Lebong Rabu (3/2) kemarin. Dari hasil rapat yang dipimpin Plt Sekda Rejang Lebong Ir H Zulkarnain MT tersebut, saat ini Pemkab Rejang Lebong tengah fokus melakukan penangan DBD di dua kecamatan yang penderitanya paling banyak.
\"Kecamatan yang fokus kita tangani DBD adalah Kecamatan Curup dan Kecamatan Curup Tengah,\" ungkap Zulkarnain.
Menurut Zulkarnain, kegiatan penanganan yang akan mereka lakukan berupa kegiatan gebrak DBD serentak di dua kecamatan tersebut. Dalam kegiatan gebrak DBD tersebut,
beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu fogging pada seluruh desa dan kelurahan yang ada di dua kecamatan tersebut, kemudian pembagian bubuk abate serta kegiatan gotong royong yang melibatkan masyarakat setempat.
\"Selain itu kita juga akan menggiatkan kegiatan sosialisasi 3M plus yaitu menguras bak mandi, menutup tempat air dan mengubur barang bekas dan menabur abate ke masyarakat. Selain kita kita juga akan memasang imbauan berupa spanduk dan baliho bahaya DBD,\" jelas Zulkarnain.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkarnain juga meminta warga Rejang Lebong untuk menjga kebersihan lingkungan. Selanjutnya menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender dan lainnya serta memelihara ikan predator jentik nyamuk seperti iakan cupang di dalam bak penampungan air
Kegiatan gebrak DBD ini rencananya akan dilaksakan pada Jumat (5/3) dengan melibatkan seluruh petugas kesehatan dan Puskesmas di kecamatan masing-masing serta perangkat kecamatan, kelurahan dan desa. Kegiatan ini akan dilaksanakan serentak di dua kecamatan tersebut.
Sementara itu Kepala Bidang Pengendalian, Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P3PL), Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Nunung Tri Mulyanti SKM MM menjelaskan dari 15 kecamatan yang ada di Rejang Lebong terdapat dua kecamatan yang dinyatakan baru akan memasuki kejadian luar biasa (KLB), karena sebaran terbanyak baru di dua tempat itu saja.
\"Meskipun jumlah penderita cukup banyak namuan status dua kecamatan yaitu Curup dan Curup tengah baru masuk kategori akan KLB, namun bila menyebar ke kecamatan lain baru akan berstatus KLB,\" jelas Nunung.
Nunung mengakui, dalam penanganan DBD ini mereka masih terkendala dengan dana yang ada. Karena menurut Nunung dana yang dianggarkan dalam APBD Rejang Lebong 2016 hanya cukup untuk fogging di 100 lokasi. Bila dipakai sekaligus maka hanya cukup di dua kecamatan yang bermasalah.
Menyikapi hal tersebut Plt Sekda Rejang Lebong bersama dengan Dinas Kesehatan menyepakati penggunaan dana penanganan DBD yang sudah dianggarkan untuk kegiatan gebrak DBD serentak dalam dua kecamatan. Untuk kekurangan anggaran selanjutnya akan dimasukan dalam APBD-P 2016 mendatang. (251)