BENGKULU, BE - Program pemasangan sambungan PDAM bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah, dipastikan batal tahun ini. Pasalnya, anggaran penyertaan modal ke PDAM untuk pemasangan bersubsidi tersebut tidak dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2016. Padahal, sebelumnya pihak pemerintah kota sudah berkali-kali mewacanakan program tersebut di tahun 2015 lalu.
Direktur Utama PDAM Kota Bengkulu, H. Sobirin Hasan mengatakan bahwa syarat untuk mendapatkan dana hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp 5 miliar, belum dilakukan oleh pemerintah kota dengan mengalokasikannya di APBD.
\"Sebenarnya, pihak pemerintah pusat sudah mengibahkan dana sebesar Rp 5 miliar untuk program tersebut. Dengan syarat Pemda kota harus mengalokasikan terlebih dahulu melalui APBD kota, dan kemudian hibah dari pemerintah pusat itu dapat diklaim dengan laporan pemasangan,\" jelas Sjobirin.
Kendati demikian, sebagai program alternatif akibat batalnya program tersebut, pihak PDAM sendiri tahun ini mencanangkan program sambungan subsidi untuk 800 rumah masyarakat kurang mampu. Masyarakat kurang mampu yang akan menerima subsidi pemasangan baru ini akan dinilai dari beberapa aspek, mulai dari daya listrik hingga bentuk dan nilai bangunan rumah yang ditempati. Dimana jika tarif normal, setiap pemasangan baru wajib membayar Rp 950 ribu. Namun, dengan adanya program ini, masyarakat kurang mampu dengan rumah type 36 kebawah, hanya diwajibkan membayar administrasi sebesar Rp 700 ribu.
\"Program ini memang lebih menarik dibandingkan program yang sifatnya reguler. Dimana, biaya sambungan yang dikenakan itu 700 ribu dari biaya reguler yaitu kalu biasanya Rp 950 ribu itu.
Program ini sekaligus untuk mendukung komitmen PDAM yang menargetkan pelayanan air bersih 100 persen kepada seluruh warga Kota Bengkulu baik yang kaya maupun yang miskin,\" tukasnya. (805)