Ia mengatakan, dulu orang tuanya sudah aktif sebagai kader PDI saat ini menjadi PDIP. Bahkan orangtuanya Fadli Gatam pada tahun 1992-1997 di DPRD Provinsi mewakili PDI. Namun saat pergolakan terjadi tahun 1999 pindah ke PNBK. \"Keluarga kami sudah banyak aktif di politik dulu zaman orde baru sudah berpolitik di PDI dan kita belajar dari partai kecil muridnya PDI yaitu PNKB, sebagian besar kader PNBK pindah ke PDIP tapi ada juga yang ke Nasdem, Gerindra,\"katanya.
Diterangkannya karena sama-sama satu ideologi nasionalis, antara PNBK dengan PDIP maka tidak ada kesulitan bagi kader PNBK untuk bergabung ke PDIP. Disinggung soal pencalegkan ia mengatakan saat ini sudah enak tidak ditentukan oleh nomor urut tapi perolehan suara terbanyak. \"Kalau ingin jadi DPRD kita banyak-banyak saja turun ke bawah menemui rakyat. Saya akan maju lewat PDIP melalui Dapil Kota Bengkulu, saya masih penasaran waktu Pileg 2009 dapat 1.600 suara itu baru bergerak 2 bulan. Tapi kalau saya maksimal mulai bekerja dari sekarang mudah-mudahan dapat kursi di DPRD Provinsi,\"katanya.
Sementara itu Wakil Ketua DPD PDIP Jailani Wadis mengatakan bagi PDIP dengan kembalinya Agung Gatam ke partai berlambang mocong putih tersebut menambah energi baru. Dan berpeluang untuk mendapatkan kursi di DPRD Provinsi. \"Bagi kita Agung Gatam ini bukan orang baru, memang dulunya di PDI kemudian mendirikan PNBK setelah tutup buku ia kembali lagi ke sini. Ia mempunyai masa di kota jadi kita prioritaskan untuk caleg DPRD Provinsi dapil Kota Bengkulu,\"katanya. Jailani menambahkan bukan hanya Agung Gatam, tapi sudah ada beberapa orang anggota DPRD Provinsi yang sudah melakukan komunikasi dengan Ketua PDIP Elva Hartati yaitu Soeharto,SE dari partai Barnas dan Rahimandani dari partai PMB. \"Sudah ada komunikasi dengan ibu ketua mudah-mudahan mereka bergabung ke PDIP,\"katanya.(100)