Ekonomi Semester II Diprediksi Naik 4,7 % BENGKULU, BE - Bank Indonesia (BI) memprediksi prospek petumbuhan ekonomi domestik pada semester ke-II diperkirakan bakal akan membaik. Ini tak lepas dari konsistensi pemerintah dalam mendorong reformasi struktural melalui berbagai paket kebijakan ekonomi dan realisasi proyek-proyek infrastruktur, serta meningkatnya penyaluran kredit dalam perbankan. Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo melalui Asisten Direktur, Muslimin Anwar Ph D menjelaskan, bahwa pertumbuhan ekonomi tersebut diperkirakan mengalami kenaikan 4,7 persen hingga 5,1 persen. “Dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi tersebut, maka diperkirakan untuk inflasi akan berada di bawah titik tengah, dengan sasaran inflasi 4 persen. Sedangkan untuk kondisi current account deficit (CAD) sendiri berada pada 2 persen,” ujar Muslimin. Lanjutnya, dengan peningkatan pertumbuhan perekonomian tersebut, maka BI memutuskan pada Rapat Dewan Gubenur (RDG) yang diselenggarakan pada tanggal 15 Oktober 2015 lalu, untuk mempertahankan BI Rate sebesar 7,50 persen, dengan suku bunga deposit facility 5,50 persen dan lending facility pada level 8,00 persen. BI menilai bahwa tekanan terhadap stabilitas makro mulai mereda sehingga kedepan terdapat ruang bagi pelonggaran kebijakan moneter. “Mengingat masih tingginya ketidak pastian global, maka BI akan tetap berhati-hati dan mencermati resiko global ditengah perkembangan pasar keungan global yang lebih kondusif,” ujarnya. Sejalan dengan hal tersebut, fokus kebijakan BI dalam jangka pendek tetap diarahkan pada langkah-langkah stabilisasi nilai tukar, lalu memperkuat pengolahan likuiditasb rupiah, serta memperkuat pengolahan penawaran dan permintaan valuta asing. BI juga akan terus memperkuat bauran kebijakan untuk memastikan tetap terjaganya stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. “Dengal hal itu, BI menyambut baik dan mengapresiasi rangkaian paket kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan reformasi struktural yang diperlukan untuk memperkuat fondasi perekonomian Indonesia. Kedepan koordinasi dengan pemerintah akan terus diperkuat untuk mendukung efektivitas dan konsistensi struktural yang menjadi kunci perbaikan prospek ekonomi Indonesia,” ujar Muslimin. Pelatihan DI bagian lain demi meningkatkan pemahaman Jurnalis tentang peran dan fungsi Bank Indonesia (BI), pada tanggal 26 hingga 29 Oktober 2015 kemarin, BI Pusat, menggelar pealtihan Jurnalis se-Sumatra BagianSselatan (Se-Sumbagsel). Pelatihan yang diikuti 40 jurnalis dari 4 provinsi yaitu Provinsi Bengkulu, Provinsi Lampung, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Provinsi Bangka Belitung ini, akhirnya berjalan dengan sukses. Walapun dalam pelaksanaan agenda tersebut, sempat menemukan beberapa kendala. Pasalnya, aganda BI Pusat tersebut sebelumnya diagendakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun berhubung adanya kepulan kabut asap, membuat pesawat yang menerbangkan 40 jurnalis dari 4 provinsi tersebut harus membatalkan untuk menuju Kepulauan Bangka Belitung. Akhirnya, pelatihan tersebut diadakan di Jakarta tepatnya di Aula Hotel Mercuri Jakarta Pusat. \"Ya memang sebelumnya kita akan adakan pelatihan ini di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, namun berhubung semua pesawat membatalkan untuk pergi kedaerah tersebut lantaran kabut asap. Akhirnya kita alihkan acara ini di Jakarta, demi mengutamakan keselamatan kita semua. Namun demikian, acara ini akhirnya berjalan dengan sukses,\" terang Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo melalui Deputi Direktur Bank Indonesia Departemen Komunikasi Divisi Media, Andi Wiyana, saat menyampaikan sambutanya di Aula Hotel Mercuri, Jakarta, Rabu (28/10) lalu. Lanjutnya, pelatihan jurnalis tersebut selain untuk mengetahui peran dan fungsi BI, pelatihan ini juga bertujuan untuk mengetahui perkembangan perekonomian terkini. Sehingga para Jurnalis ini dapat lebih mudah memahami tentang dinamika perekonomian Indonesia ditengah turbulensi perekomian secara global. \"Intinya pelatihan ini, bagamana para Jurnalis ini dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui tulisanya. Bagimana tentang perekominian kita saat ini dam strategi BI kedepan, untuk melakukan pertumbuhan ekonomi didaerah,\" ujarnya. Sementara itu, pelatihan Jurnalis Se-Sumbagsel dengan pemateri Kepala Divisi BI Perwakilan Provinsi Sumsel Juli Budi Winantya, Pengamat Ekonomi Nasional, Ryan Kiryanto dan Redaktur Senior, Nasihin Masha yang juga Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika ini juga menilai positif dengan adanya perbaikan ekonomi tersebut. Hal ini disampaikan oleh, Pengamat Ekonomi Nasional, Ryan Kiryanto, bahwa dengan adanya perkiraan pertumbuhan ekonomi tersebut, maka resiko pada pelaku ekonomi akan semakin menurun, kemudian kesenjangan sikaya dan simiskin akan semakin sedikit, tingkat pengangguran juga bakal akan menurun, Indek Pembangunan Manusia (IPM) juga bakal akan bangkit dan retribusi ekonomi bakal akan semakin bagus. “Indikator ini yang dapat dilihat, sehingga kita berharap pengutan ekonomi ini dapat bertahan dan terus merangkak naik. Hingga pelaku ekonomi akan semakin besar peluanganya demi mengimbangi anatara inflasi dan deflasi ditengah-tengah perekonimian masyarakat,” pungkas Ryan.(151)
BI Gelar Pelatihan Jurnalis Se-Sembagsel
Sabtu 31-10-2015,09:55 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :