PUT, BE - Dampak dari kemarau panjang lebih dari 4 bulan, membuat sejumlah petani ikan di Desa Belumai 1 Kecamatan Padang Ulak Tanding, Rejang Lebong, terancam gulung tikar. Pasalnya petani ikan tidak bisa melepas ikan mereka, setelah sejumlah aliran sungai mengalami kekeringan. Akibatnya debit air yang mengalir tidak bisa masuk ke kolam petani ikan.
Suryono (40), salah satu petani ikan nila dan mas, mengunkapkan, semenjak kemarau panjang ini, ia mengaku merugi.
“Air yang ada di kolam tidak bisa menampung ikan lagi dikarenakan dengan debit air yang sedikit. Selain itu banyak ikan yang mati dikarenkan suhu air panas akibat kemarau,” ujar warga Belumai 1 ini.
Sedangkan kolam yang ada saat ini hanya bisa menampung indukan ikan. “Selama ini indukan ikan itu berada di kolam yang ada di sawah, namun karena air sawah banyak yang kering, ikan terpaksa diangkut ke kolam induk,” ujarnya. Sejak 4 bulan ini, Suryono mengaku merugi puluhan juta rupiah, sebab selama musim kemarau ini dirinya tidak bisa melepas ikan ke kolam dan tidak bisa mengembangbiakan ikan. Sebab, mulai dari anakan ikan hingga membesarkannya tidak bisa dilakukan disatu tempat.
“Selain merugi pakan, kami juga rugi waktu, dikarenkan ikan yang ada bisa makan, tapi tidak bisa dijual dikarenkan ukurannya sudah lewat, sehingga permintaan pembeli di pasar menurun,\" bebernya .
Suryono berharap musim kemarau ini cepat berakhir, supaya kolam kolam kami bisa di aliri air kembali. (222)