AIR NIPIS, BE – Kondisi Sungai Air Ndelengau yang saat ini mendekati rumah penduduk di Desa Muara Pandan, Air Nipis, mendapat sorotan dari DPRD Bengkulu Selatan (BS), Hiliantono, anggota Komisi 3 DPRD BS yang berasal dari daerah pemilihan 3, meliputi Kecamatan Seginim, Air Nipis, Kedurang, Kedurang Ilir dan Bunga Mas.
Kader Golkar BS ini pun ikut prihatin, sebab keberadaan Sungai Air Ndelengau sudah mengancam 42 unit rumah warga. Apalagi sudah ada 3 rumah yang terpaksa dipindahkan, karena sudah nyaris terjun ke sungai karena tanahnya mengalami abrasi sungai. “Kondisi itu merupakan bencana alam, dan kami minta pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) BS segera mengusulkan pemasangan bronjong,” katanya.
Menurut Hiliantono, jika desa tersebut lama dibiarkan tanpa pengaman atau tidak dipasang bronjong, maka ke-42 rumah di desa tersebut akan ambruk ke dalam Sungai Air Ndelengau.
Apalagi saat ini alur sungai sudah mengarah ke pemukiman warga. Jika musim hujan datang, rumah warga yang tepat di tepi sungai rawan terkena abrasi akibat hantaman air sungai yang meluap.
“Bronjong dapat mencegah tanah longsor, sehingga meskipun hujan turun dan sungai meluap, air pun tidak akan masuk ke pemukiman dan tanah pinggir sungai tidak akan longsor, sehingga warga pun nyaman menempati rumahnya,” terang Hiliantono.
Sementara itu, Kepala BPBD BS, Ir Akhmad Nizar melalui Kabid Kedarutan dan Logistik, Basardin SSos mengaku sudah menerima laporan tersebut.
Basardin mengaku pihaknya sudah mengeceknya ke lapangan beberapa waktu lalu. Kemudian pihaknya sudah mengusulkannya ke pemerintah pusat melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BPBN) supaya dibangun bronjong di tepi sungai yang rawan longsor tersebut.
“Usulan pemasangan bronjong untuk di Desa Muara Pandan, sudah kami sampaikan ke BPBN, Mudah-mudahan dikabulkan,” ungkap Basardin.(369)