ARGAMAKMUR, BE - Kabupaten Bengkulu Utara (BU) merupakan produsen ikan air tawar terbesar di Provinsi Bengkulu, bagaimana tidak, dalam satu bulan ratusan ton ikan air tawar seperti nila, emas, lele dan patin dikirim ke luar kota seperti Kota Bengkulu, Kabupaten Mukomuko, Pagar Alam dan Sumatera Selatan (Sumsel). Dalam hal ini Kecamatan Padang Jaya paling besar menyumbang produksi ikan air tawar ini. Namun produksi produksi ikan air tawar ini berkurang 30 persen sejak musim kemarau ini. Hal ini dikatakan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten BU, Agus Haryanto melalui Kabid Perikanan DKP BU, Agus Sulaiman, sejak musim kemarau produksi petani dalam satu hari sekitar 20 ton atau berkurang sekitar 30 persen. Menyiasati musim kemarau yang membuat pasokan air berkurang, petani mengurangi padat tebar dan lainnya. \"Kecamatan Padang Jaya yang paling besar menyumbang produksi ikan, disitu kita punya unit pembenihan ikan dan unit pembesaran ikan. Musim kemarau ini bukan hal baru bagi petani ikan di situ, mereka menyiasati dengan mengurangi padat tebar. Saat ini kira-kira produksi ikan berkurang sekitar 30 persen,\" jelas Agus sapaan akrabnya. Faktor lain yang menyebabkan berkurangnya produksi ialah penyakit ikan yang kerap datang saat musim kemarau ini. Ikan biasanya terserang penyakit harves, pembusukan insang, melepuhnya kulit. Hal ini bisa terjadi lantaran perubahan suhu air, jika biasanya 28 derajat bisa tiba-tiba turun menjadi 22 derajat, perubahan suhu terjadi jika kemarau kemudian tiba-tiba hujan turun. \"Virus yang menyerang ikan sampai saat ini belum ada solusi untuk mencegahnya, namun meski ikan terkena penyakit harves, pembusukan insang dan melepuhnya kulit, masih tetap aman untuk dikonsumsi manusia, tidak ada efek negatif setelah mengkonsumsi ikan,” ujar Agus. Biasanya ikan emas yang rentan terkena penyakit tersebut, untuk ikan nila jarang ditemukan, paling penyakit bengkak mata yang sering ditemui. Di Kecamatan Padang Jaya ada puluhan kelompok petani ikan air tawar, setiap kelompok terdiri dari 10 sampai 15 orang. Terkait kecukupan pakan ikan, kelompok petani ini tidak kesulitan, petani sudah bisa mengolah usaha mereka dengan baik. Meski demikian DKP tetap merencanakan subsidi pakan ikan untuk petani. \"Kita merencanakan petani diberi subsidi pakan ikan, namun melihat dilapangan mereka ternyata bisa mengolah usaha mereka dengan baik dan lebih sejahtera sehingga mereka dianggap mampu membeli pakan ikan tanpa subsidi,\" pungkas Agus.(167)
Musim Kemarau, Produksi Ikan Air Tawar Berkurang
Senin 21-09-2015,13:20 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :