Target PAD Tabot Naik

Sabtu 19-09-2015,11:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) Kota Bengkulu memastikan akan menaikkan setoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada pagelaran Festival Tabot yang dimulai pada 1 Muharam 1437 H mendatang.  Dibanding tahun sebelumnya setoran sewa lapak yang masuk ke PAD sebesar Rp 165 juta, sedangkan untuk tahun ini ditargetkan menjadi Rp 170 juta.  Hal ini dilakukan karena melihat potensi wisatawan dalam festival tabot di tahun ini dirasakan akan meningkat.

\"Saat ini kami sudah menunjuk EO, dan untuk tarif sewa dan ukuran lapak itu diatur sama EO/pengelola. Mereka akan menghitung dan nanti kita langsung cek ke lapangan, kalau PAD-nya meningkat untuk tahun ini sebesar Rp 170 juta ,\" kata Bujang HR kepada BE, kemarin.

Dalam hal ini, pihaknya masih akan melakukan koordinasi lagi dengan pihak terkait untuk melakukan pembahasan, namun untuk sistem pelunasan PAD tersebut, pihak Disparekraf meminta agar pada H-10 setoran tersebut sudah bisa diterima.  Hal ini dilakukan sama seperti tahun sebelumnya, untuk menghindari kecurangan dari penyewa lapak tersebut.

Selain itu, diharapkannya agar penataan lapak tersebut nantinya dapat diatur sedemikian rupa agar memiliki daya tarik dan terlihat tertib, demi kepuasan para wisatawan yang berkunjung menyaksikan pagelaran tabot tersebut, sebab bagaimana pun juga hal tersebut tentu akan mempengaruhi pendapatan dari masing-masing lapak.

\"Kalau untuk titik-titik yang disewakan untuk lapak tabot itu sendiri, tidak berbeda dari tahun kemaren, lokasinya masih sama, paling tinggal penataannya saja yang perlu diperbaiki,\" ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Kota Bengkulu, Marjon MPd mengharapkan agar para pedagang bisa mempersiapkan diri untuk memberikan pelayanan prima terhadap masyarakat pengunjung. Sehingga dari hal tersebut dapat mendatangkan rezeki baik untuk para pedagang maupun para Pemerintah kota melalui retribusi PAD-nya baik itu dari parkir, sewa lapak dan sebagainya.

\"Tabot inikan merupakan kebudayaan orang Bengkulu, maka harapan kita tabot itu terlaksana dengan sebaik mungkin. Agar dikenal seluruh penjuru minimal tanah air sehingga orang berbondong-bondong datang kemari, jangan hanya batasan Provinsi saja. Sehingga untuk masyarakat di Kota Bengkulu untuk bagaimana mempersiapkan pelayanan prima terhadap masyarakat pengunjung. Dan juga untuk semua pedagang harus tertib dan rapi, sehingga orang akan enak berbelanja nantinya,\" tutur Marjon. (805)

Tags :
Kategori :

Terkait