Penanganan Kebakaran Lahan Belum Maksimal

Senin 07-09-2015,16:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

LEBONG UTARA,BE - Anggota Komunitas Penggiat (KP) Pengurangan Resiko Bencana (PRB) Provinsi Bengkulu, Nurkholis Sastro mengatakan, hingga saat ini belum ada tindakan lapangan yang dilakukan dinas/intansi terkait yang bisa secepatnya dalam menangani bencana kebakaran lahan hutan dan kebun yang belakangan sering terjadi. Misalnya, dengan sitem pengamanan dan pengawasan, tindakan pemadaman dan penanggulangan bencana api di Kabupaten Lebong secara optimal. Bila tidak ditangani segera dampak kebakaran ini akan menggangu aktivitas produktif ekonomi warga, gangguan kesehatan, bahkan hingga peningkatan jumlah hama. \"Secara ekologis dampak kebakaran hutan dan lahan sejumlah species akan hilang, ancaman erosi, penurunan kualitas air, sedimentasi aliran sungai dan perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan. Tentu kita semua ingin menghindari dampak kebakaran hutan dan lahan tersebut,\" sambung Sastro. Seharusnya Pemerintah Kabupaten Lebong hingga Pemda Provinsi Bengkulu, tambah Sastro, segera melakukan mekanisme terpadu mengkoordinasikan pencegahan dan penaggulangan kebakaran hutan/lahan di Provinsi Bengkulu khususnya Kabupaten Lebong saat ini. Langkah yang bisa ditempuh diantaranya dengan membangun posko monitoring kebakaran hutan dan lahan. Serta melakukan pembinaan mengenai hal-hal yang harus dilakukan selama siaga I dan II. \"Termasuk melakukan mobilisasi semua sumberdaya (manusia, peralatan dan dana, red) disemua tingkatan baik antar badan, dinas/instansi. Agar secara bersama-sama melakukan tindakan pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Masyarakat setempat juga harus diberdayakan sehingga mengetahui akan arti penting hutan dan kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan,\" tambahnya. Dilanjutkannya, penyebab kebakaran lahan tersebut diduga akibat praktik pembersihan lahan untuk perkebunan. Serta memang saat ini sedang musim kemarau yang mengakibat titik api muncul dengan sendirinya. Apalagi BMKG telah memprediksi musim kemarau tahun ini cukup lama, yaitu bisa berlanjut hingga November 2015 mendatang. \"Sedangkan saat ini saja, dampak tak terkendalinya kebakaran kebun dan hutan mulai meresahkan masyarakat. Dikhawatirkan hal ini akan menjalar hingga kewilayah pemukiman warga,\" pungkasnya.(777)

Tags :
Kategori :

Terkait