BENGKULU, BE - Bukan ingin berburuk sangka atau menaruh kecurigaan atas dibobolnya Toko Mas Hidayat yang terjadi pada Sabtu (1/8) dini hari. Namun, pemilik Toko Mas Hidayat Jaya, Ismawati (60) memiliki sedikit kecurigaan dengan kejadian yang terjadi, satu hari sebelum toko miliknya dibobol oleh maling.
\"Sore harinya, ada pemuda yang mukanya berjerawat memakai topi, datang sama ibu dan minta mas miliknya diasah dan ibu disuruh membelinya, tapi ibu tidak mau,\" kata Ismawati, pemilik Toko Mas Hidayat Jaya.
Lanjutnya, pihaknya tidak mau membeli mas milik pemuda itu, karena mas tersebut tidak tahu berat dan tidak ada suratnya. Karena itulah, pihaknya enggan untuk membeli mas tersebut. Namun, saat pihaknya enggan untuk membeli, pemuda tersebut tetap ngotot agar Toko Mas Hidayat Jaya mau membelinya, dan pemuda itu tetap ingin menjualnya, karena menurut pemuda itu, pemilik toko mas bisa menimbang ulang mas miliknya.
\"Jadi pemuda itu nanya sama ibu, apa alasan ibu tidak mau beli, ibu jawab karena tidak tahu beratnya, lalu pemuda itu menyuruh menimbang, tapi ibu tetap tidak mau, karena suratnya tidak ada,\" jelasnya.
Usai pemuda yang ingin menjual mas yang tidak bersurat tersebut ditolaknya, pemuda itupun pergi. Pihaknya pun tidak terlalu menanggapi tentang pemuda tersebut. Hingga, pada pagi harinya, mendapat kabar kalau tokonya dibobol, barulah pihaknya agak sedikit menaruh curiga dengan pemuda yang masnya tidak bersurat tersebut.
\"Kita serahkan saja sama pihak kepolisian, karena saat ini pihak kepolisian masih menyelidikinya, dan toko baru bisa dibuka pada Selasa besok. Ibu maunya cepat bisa dibuka, karena kalau kita tidak jualan, tambah rugi,\" ungkapnya.
Sementara itu, Kapolres Bengkulu AKBP Ardian Indra Nurinta SIk saat BE konfirmasi mengenai hal ini mengatakan pihaknya sampai saat ini masih melakukan penyelidikan dan pengembangan atas kasus ini. \"Lebih jelas tanyakan dengan Kasat Reserse, tapi yang jelas saat ini sedang kita lakukan penyelidikan,\" kata Kapolres.
Sedangkan, Kasat Reskrim AKP Ali Rais Ndaraha SH SIk saat hendak dikonfirmasi melalui selular pada Minggu (2/8), belum dapat dihubungi. (927)