Momentum datangnya hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah menjadi berkah sendiri bagi setiap orang tak terkecuali bagi para pemulung. Pada saat lebaran ini penghasilan para pemulung di Kabupaten Rejang Lebong khususnya di Kota Curup meningkat dibandingkan hari biasanya. Bagaimana berkah yang didapat para pemulung dari hadirnya hari Raya Idul Fitri 1436 Hijriah ini, berikut laporannya.
Ari Apriko, Curup
Di balik kegembiraan masyarakat Rejang Lebong dalam menyambut datangnya hari raya Idul Fitri 1436 Hijriah membawa keberkahan sendiri bagi sejumlah pemulung yang mencari barang bekas di kawasan perkotaan Kota Curup.
kegembiraan masyarakat dengan menyantap aneka jajanan dan makanan terutama yang dibungkus menggunakan bahan pelastik yang bisa didaur ulang yang menjadi berkah bagi para pemulung di Kota Curup. Banyaknya sampah barang bekas yang ditemukan tentunya akan menambah penghasilan bagi para pemulung seperti botol bekas minuman ringan, gelas plastik, kaleng bekas minuman ringan serta aneka jenis plastik bekas perabotan rumah tangga.
\"Untuk hari biasa kami biasanya hanya bisa menghasilkan uang ekitar Rp 30 hingga Rp 40 ribu setiap harinya,\" aku Yanto (36) salah satu pemulung yang dijumpai Bengkulu Ekspress disalah satu bak Sampah dikawasan Kota Curup.
Namun saat lebaran seperti saat ini Yanto mengaku dalam satu harinya bisa mendapat penghasilan mulai dari Rp 80 ribu hingga Rp 100 ribu.
Menurut Yanto selain banyaknya barang bekas yang bisa dikumpulkan karena tingginya tingkat konsumsi masyarakat Rejang Lebong setelah satu bulan puasa.
Peningkatan penghasilan yang mereka dapat juga karena sedikitnya para pemulung yang mencari barang bekas setelah lebaran ini.
\"Memang saat lebaran seperti saat ini tidak semua pemulung mencari barang bekas sehingga saingan menjadi sedikit,\" aku Yanto.
Lebih lanjut Yanto menceritakan, mencari barang bekas sudah lama ia lakoni, dan saat lebaran seperti saat ini ia mulai mencari barang bekas setelah selesai bersilaturahmi dengan sanak keluarganya.
Dengan menggunakan alat jenis gancu ia membolak-balik tumpukan sampah sembari melawan bau busuk yang menyengat dari sampah yang ada. Sampah-sampah yang masih memiliki nilai ekonomi tinggi ia kumpulkan kemudian dimasukkan kedalam keranjang besar yang sudah disiapkan yang berada di motor yang ia usung.
Untuk harga barang bekas yang ia kumpulkan menurut Yanto bervariasi mulai dari botol bekas minuman ringan yang terbuat dari plastik dibeli para pengepul seharga Rp 500 untuk satu Kg. Kemudian Besi bekas seharga Rp 1.600 per KG, kemudian Kardus Rp 600 per Kg dan Alumunium sebesar Rp 8 ribu per Kg.
Senada dengan yang disampaikan Yanto, Sri (47) salah satu pemulung juga mengakui adaya peningkatan penghasilan selama lebaran ini. Ia mengaku saat lebaran seperti saat ini barnag bekas masih banyak dicari berbeda dengan setelah lebaran nanti yang sudah sulit untuk dijual.
\"Selain banyaknya barang bekas yang bisa kami temukan, saat ini untuk menjualnya tidak sesulit setelah lebaran nanti, karena bila melihat dari tahun-tahun sebelumnya setelah lebaran nanti, barang-barang bekas akan sulit untuk dijual,\" aku Sri.(251)