Forum Penyelamat PDI P Datangi Polda

Sabtu 14-03-2015,09:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Proses pemilihan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bengkulu diduga mengalami kejanggalan. Hal itu,membuat puluhan masyarakat yang tergabung dalam Forum Penyelamat Partai Demokrasi Indonesia mendatangi gedung Dit Reskrim Umum Polda Bengkulu, sekira pukul 11.00 WIB, Jumat (13/3), kemarin. Tujuan kedatangan mereka untuk melaporkan dugaan kejanggalan yang terjadi dalam konferensi daerah (konferda) pemilihan ketua DPD PDI P Provinsi Bengkulu, di Hotel Rio Asri, Rabu (11/3). Hanya saja, laporan itu tidak langsung diterima oleh pihak Polda, dengan alasan meminta laporan secara tertulis dan melengkapi beberapa bukti-bukti laporan. Dugaan kejanggalan dalam konferda PDI P ini disampaikan langsung kuasa hukum, forum penyelamat PDI, Tarmizi Gumai, didampingi ketua forum penyelamat PDI, Jailani Wadis, kepada BE, Jumat (13/3) kemarin. Menurut Tarmizi, salah satu kejanggalan itu, terlihat dari adanya intimidasi yangdilakukan Idham Samawi, sebagi utusan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI P saat memimpin Konferda tersebut. \"Sebelum Koferda dimulai, ada intimidasi yang dilakukan oleh Idham kepada para kader PDI. Saat itu dia (Idham,red) mengatakan bahwa akan mengeluarkan dan memecat semua kader jika tidak setuju dengan keputusan Konfercab,\" terang Tarmizi. Lebih lanjut dijelaskannya, selain melakukan intimidasi, Idham juga diduga melakukan tindak pidana penyalahgunaan wewenang selaku utusan dari DPP PDI P Pusat dalam memimpin Konferda tersebut. Dimana, pada dua calon DPD yang diusung menjadi ketua DPD PDI Provinsi, yakni Ismail Saleh dan Elva Harti. Suara terbanyak berhasil diraih oleh Ismail dengan berhasil mengantongi dukungan dari sembilan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang ada di Provinsi Bengkulu. Sedangkan Elva, hanya mendapatkan restu dari satu DPC, yakni DPC Kota Bengkulu. Kendati meraih dukungan terbanyak, namun Idham memutuskan bahwa Elva yang terpilih menjadi ketua DPD PDI Provinsi Bengkulu. \"Dalam penentuan ketua, Idham juga melakukan penyalahgunaan wewenang. Dimana dalam pemilihan, diperoleh hasil sembilan lawansatu. Tapi kenapa kok nomor satu dipilih,\" tanya Tarmizi. Ditambahkannya, selain melaporkan kedua dugaan kejanggalan ini. Pihaknya juga berencana akan mendatangi langsung ketua DPP PDI P, Megawati, di Jakarta. Tujuannya, untuk meminta kejelasan atas dugaan kejanggalan tersebut. Sebab, saat melakukan intimidasi dan penyalahgunaan wewenang, Idham mengaku bahwa keputusan tersebut adalah instruksi langsung dari ketua umum DPP PDI P. \"Jika tak ada halangan, Selasa kami akan mendatangi ketua DPD PDI untuk mengecek kebenaran apa yang disampaikan Idham. Dia mengatakan bahwa penetapan Elva sebagai ketua DPD Provinsi Bengkulu adalah instruksi langsung dari ketua umum. Bilamana tidak terbukti, kita akan tambahkan kedalam meteri laporan kita tentang kebohongan publik,\" jelas Tarmizi. Sementara itu, ketika dikonfirmasi melalui telpon, Idham Samawi yang menjabat ketua bidang kaderisasi DPP PDI ini belum bisa dikonfirmasi terkait permasalahan tersebut.(135

Tags :
Kategori :

Terkait