PKL Panorama Membandel

Jumat 06-03-2015,11:30 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE – Meski telah diperingati agar masuk ke dalam pasar, namun pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan Pasar Tradisional Panorama masih terlihat membandel. Pantauan BE di pasar ini, puluhan PKL masih menggelar lapaknya, khususnya di Jalan Belimbing dan Jalan Kedondong. Salah seorang pedagang sayuran, Mita (40), mengatakan, ia enggan masuk ke dalam pasar karena dagangannya tidak laku bila dijual di dalam pasar. Ia menjelaskan, bila ia masuk ke dalam pasar, ia kehilangan para pelanggan yang biasa membeli habis barang dagangannya. “Kami bukannya tidak mau berjualan di dalam pasar. Tapi di dalam itu sepi. Kalau diluar jualan kami bisa ludes terjual, tapi di dalam pasar tidak laku. Kalau dagangan kami tidak laku, bagaimana kami bisa mencukupi nafkah untuk keluarga,” katanya, kemarin (5/3). Senada diungkapkan Riski (34), salah seorang pedagang ayam potong. Ia mengatakan, seharusnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bengkulu terlebih dahulu melakukan penataan pasar sebelum memaksa para PKL untuk masuk ke dalam pasar. “Kami bukannya tidak mendukung program pemerintah. Tapi ini masalah perut. Kalau jualan di dalam tidak ada yang beli, masak kami mau merampok atau mencuri agar tetap bisa menafkahi anak istri. Kami berharap pemerintah bisa meramaikan dulu pasar di dalam itu supaya kami tidak rugi,” paparnya. Kepala Disperindag Kota Bengkulu, Erwan Syafrizal SE, mengungkapkan, terhadap para PKL yang membandel ini, pihaknya akan kembali melakukan penertiban. Sebab, para PKL sudah diberikan kupon yang bisa digunakan sebagai alat bukti hak guna kios di dalam pasar. “Kita sudah memberikan teguran dan imbauan kepada para pedagang untuk masuk ke dalam pasar, baik secara lisan maupun secara tertulis. Bagi para pedagang yang sudah kami tegur, kami harapkan dapat segera menempati kios yang ditunjuk. Kalau tidak, akan kami tertibkan dengan tegas,” sampainya. Ia menekankan, kios di dalam pasar yang mereka sediakan telah cukup representatif. Sebab, kios tersebut berlantai keramik dan beratap. Para pedagang tidak harus kepanasan di siang hari dan kedinginan di malam hari atau terlindungi dari air saat hujan turun. “Ada sekitar 130 petak di dalam pasar yang bisa ditempati oleh para pedagang, baik yang berjualan di Jalan Belimbing, maupun yang berjualan di Jalan Kedondong. Sekali lagi kami mengimbau agar para pedagang tidak berjualan di badan jalan. Karena jalan itu fungsinya untuk kendaraan bermotor dan pejalan kaki,” demikian Erwan. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait