Alasan Cheri menjual mobil yang dibanderol resmi USD 180 ribu (sekitar Rp 2,3 miliar) itu juga bikin geleng-geleng kepala. Ibu rumah tangga tersebut mengaku selalu tersiksa jika mengendarai mobil yang eksterior dan interiornya disesuaikan dengan karakter dalam game Grand Theft Auto V itu. ”Saya selalu menjadi pusat perhatian di jalan dan harus menjawab pertanyaan-pertanyaan setiap saya parkir,” ungkapnya.
Di antara semua itu, alasan yang paling membuat Cheri tak ragu segera melepas Bravado Banshee yang hanya dibuat 12 unit di seluruh dunia adalah kapasitas ruang untuk menampung belanja kebutuhan sehari-hari. ”Saya selalu belanja banyak. Tapi, mobil ini selalu tak bisa menampungnya karena bagasinya betul-betul sempit,” keluhnya. Lantaran semua kekurangan itu, Cheri menawarkan Bravado Banshee dengan harga kurang dari separo harga pasarnya, hanya USD 70 ribu (sekitar Rp 896 juta) Bravado Banshee memang tidak dibuat untuk Cheri. Pengembang Grand Theft Auto, Rockstar Games, dulu berharap undian mendapat Bravado Banshee gratis akan dimenangi pembeli sekaligus penggila game Grand Theft Auto. Namun, undian justru dimenangi cucu Cheri yang berumur 19 tahun, Parker.
Mobil langka itu akhirnya jatuh ke Cheri karena sang cucu menggunakan kartu kredit neneknya secara diam-diam. Sesuai peraturan, Rockstar Games harus menyerahkan hadiah kepada nama akun kartu kredit yang digunakan untuk membeli game secara online tersebut.(**)