BENGKULU, BE - Sat Binmas Mapolres Bengkulu pada Selasa (24/2) melakukan pembinaan dan penyuluhan operasi bina kusuma. Operasi bina kusuma kali ini menyasar pelajar yang bermain di warnet pada saat jam pelajaran berlangsung. Sat Binmas Mapolres Bengkulu berhasil menjaring 15 pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Dasar (SD) di tiga warnet yang berada di kawasan Unib Belakang, Kelurahan Kandang Limun, Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu.
Mereka tertangkap tangan sedang asyik bermain internet dan game online masih menggunakan seragam sekolah. Padahal pada saat anggota polisi sidak ke warnet waktu masih menunjukkan pukul 10.30 WIB. Operasi ini ditujukan untuk meminimalisir kenakalan remaja, sekaligus membimbing mereka untuk melakukan perbuatan yang bermanfaat.
\"Operasi Bina Kusuma kali ini menyasar pelajar bermain diwarnet pada saat jam pelajaran berlangsung. Tujuannya untuk mengurangi angka kenakalan remaja, jika perlu nanti yang terjaring akan kita panggil sekolah yang bersangkutan,\" kata Kapolres Bengkulu, AKBP Ardian Indra Nurinta SIK melalui Kasat Binmas Mapolres Bengkulu, AKP Ali Rais Noraha SH SIK.
Ditambahkannya, untuk sidak kali ini kami hanya akan memberikan nasehat khusus bagi mereka yang terjaring. Namun jika dilakukan razia lagi mereka masih tetap tertangkap tangan, kami akan lakukan tindakan tegas.
Tiga belas siswa dan siswa itu terdiri dari 8 siswa dan siswi SD Muhammadiyah Kandang Limun, Kota Bengkulu, 3 siswa SMAN 7 Kota Bengkulu, 2 siswa SMAN 2 Kota Bengkulu. Mereka terjaring razia di Warnet Sonic Internet Center dan Warnet GB III yang berada di Unib Belakang, Kandang Limun.
Alasan mereka main di warnet beragam. Ada yang beralasan selesai try out langsung ke warnet, ada pulang main basket, dan lainnya.
Salah satu siswa yang terkena razia, MY (17), mengaku jam pelajaran sekolah sudah selesai. Apalagi kelas 3 saat ini sedang try out, kelas 2 dan kelas 1 pulang cepat. Ia sendiri baru pulang dari main basket.
\"Saya sudah pulang, jam pelajaran tidak ada lagi, kelas 3 kan try out jadi pulang cepat,\" kata siswa kelas X SMAN 2 ini.
Selain diberi pengarahan tentang larangan siswa main di warnet, ia juga harus rela motor kesayangannya diamankan sementara karena tidak mempunyai SIM.
Beruntung polisi tidak sampai memanggil orang tua ataupun pihak sekolah, polisi hanya menasehati. Sesudah itu mereka diharuskan pulang kerumah masing-masing.
Operasi Bina Kusuma sangat diapresiasi pemilik warnet, Mantharanta (75). Ia mendukung anggota polisi yang terjun langsung ke masyarakat. Tidak jarang siswa sekolah yang bermain diwarnet dijemput orang tuannya. Bahkan ia sering menghubungi orang tua siswa yang ia kenal untuk menjemput anaknya.
\"Sangat mengapresiasi operasi ini, mereka kan generasi penerus jadi harus benar-benar dibimbing agar tidak menyeleweng. Bahkan supaya beranjak dari tempat mereka main saya telfon orang tua mereka, supaya pulang dulu jangan lagsung ke warnet,\" ungkapnya.
Operasi Bina Kusuma ini tidak hanya menyasar bagi pelajar yang bermain warnet di jam sekolah berlangsung. Tapi menyasar pelanggaran dan aksi kriminalitas lain seperti preminisme, kenalakan remaja, pelecehan seksual, kekerasan terhadap anak, pembegalan, perampasan dan penyakit masyarakat lain.
Operasi ini akan dilakukan dari tanggal 24 Februari sampai 5 Maret 2015. \"Operasi Bina Kusuma akan dilakukan dari tanggal 24 Februari sampai 5 Maret. Selama operasi berlangsung kami kan melakukan himbauan dan penyuluhan terhadap masyarakat yang terlibat pelanggaran,\" imbuh Kasat Binmas, Ali.(167)