Harga Sembako Masih Mahal

Sabtu 24-01-2015,15:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

 - Meski harga BBM turun hingga dua kali sejak Pemerintah menaikkan November 2014 lalu, tak diikuti oleh turunnya harga kebutuhan pokok di Kaupaten Kaur.

“Harga kebutuhan bahan pokok masih seperti biasa, tidak naik dan juga tidak turun,” ujar Miyana (36), salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Kaur Selatan, kemarin.

Pantaun di Pasar Inpres Kota Bintuhan, harga beberapa jenis barang kebutuhan pokok di daerah ini masih tinggi. Seperti harga gula pasir Rp 11 ribu kilogram, minyak goreng curah tanpa merek Rp 12 ribu kilogram, minyak goreng dalam kemasan plastik berbagai merek Rp 13 ribu perkilogram, beras lokal kualitas 1 seharga Rp 32 per 2 liter (kulak). Selain itu, harga tepung terigu juga mahal masih tercatat Rp 9 ribu perkilogram. Demikian pula harga lauk pauk di Kaur sampai sekarang masih mahal. Seperti daging sapi Rp 90 ribu perkilogram, ayam potong Rp 30 ribu perkilogram dan harga berbagai jenis ikan laut Rp 20 ribu  hingga Rp 40 ribu perkilogram.

\"Meski harga BBM sudah dua kali diturunkan pemerintah, tapi harga barang kebutuhan pokok di Kaur masih mahal dan belum ada tanda-tanda akan turun,” ujarnya.

Ia mengatakan, kalau melihat harga barang kebutuhan pokok saat ini, tidak ada gunaknya pemerintah menurunkan harga BBM sampai dua kali. Buktinya, harga barang kebutuhan pokok tetap tinggi. Ia mengaku kecewa dengan pemerintah karena terlalu gegabah menaikan harga BBM.

\"Coba kalau harga BBM tidak dinaikan dulu, maka harga barang kebutuhan pokok tidak mahal seperti sekarang ini,\" sesalnya. Malhadi (45), salah satu pedagang sembako di Pasar Inpres, mengaku tidak bisa menurunkan harga sembako, karena harga di agen masih tinggi. Juga ini belum ada tanda-tanda harga sembako akan turun. “Kalau kami sebagai pedagang ini mengikuti harga agen, kalau dia turun, ikut turun. Tapi nampaknya belum ada tanda-tanda kebutuhan bahan pokok ini turun,” tutupnya. (618)

Tags :
Kategori :

Terkait