Pilgub, Diprediksi Ada 3 Kubu Koalisi

Senin 12-01-2015,09:25 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE - Direktur Lembaga Kajian Bengkulu Development Watch (BDW), Anshar Elahi Sinaga SS, memperkirakan bakal ada tiga blok koalisi pada Pemilihan Gubernur 2015 mendatang. Tiga cluster besar itu dipimpin oleh tiga partai yang berada di papan atas. \"Kami membaca arah koalisi partai-partai nanti akan ada tiga cluster besar. Ada yang dipimpin Gerindra, PDIP dan Demokrat. Kekuatan masing-masing kubu cukup berimbang,\" kata Anshar, Minggu (11/1). Pembelahan tiga blok koalisi tersebut, lanjut Anshar, merupakan dampak konfigurasi politik pada tingkat nasional. Blok politik ini akan menjadi rebutan 9 nama, yakni Bupati Musirawas Ridwan Mukti, Bupati Bengkulu Utara Imron Rosyadi, Bupati Mukomuko Ichwan Yunus, Bupati Kepahiang Bando Amin, Bupati Rejang Lebong Suherman, Gubernur Bengkulu Junadi Hamsyah, Wakil Gubernur Bengkulu Sultan Bachtiar Najamudin, Ketua Dewan Pengarah DPD PDIP Provinsi Bengkulu Dadang Mishal Yoftie Su’ud dan dosen Universitas Diponegoro Dwi Agustienti. \"Karena mesin politik Ridwan Mukti cukup kencang, banyak partai yang gandrung untuk mengusungnya. Dia bersama Dadang Mishal bisa menjadi representasi bagi koalisi PDIP, Nasdem, PKB, Hanura dan PKPI. Sementara antara Junaidi, Bando Amin, Suherman dan Imron Rosyadi mungkin menjadi representasi koalisi Gerindra, PKS, PPP dan Golkar. Sementara Sultan Bachtiar dan Ichwan Yunus bisa jadi akan akan memperebutkan perahu Demokrat, PAN dan PBB,\" ungkapnya. Ia tak menampik adanya kemungkinan munculnya kandidat calon independen yang akan ditempuh oleh Imron, Ichwan Yunus dan Suherman.  Ketiganya ia nilai bakal terganjal untuk meraih perahu parpol karena penilaian basis mereka hanya terkonsolidasi di daerahnya masing-masing. \"Ichwan cukup kuat di Mukomuko, Imron di Bengkulu Utara dan Suherman di Rejang Lebong. Tapi Ichwan dinilai sudah terlalu sepuh sementara di perahu PAN masih ada Helmi Hasan meski Helmi belum terlihat akan maju. Sementara sosok seperti Ridwan dan Junaidi basis mereka lebih menyebar. Ridwan Mukti ini figur baru ditengah kebosanan rakyat Bengkulu atas kandidat-kandidat yang ada. Sedangkan Sultan memiliki kesempatan untuk mengolah jaringan politik kakaknya, Agusrin. Dan yang menarik sosok Bando Amin, gaya koboinya cenderung diminati oleh pemilih pemula,\" urainya. Ia menilai, Koalisi Indonesia Hebat (KIH) akan jauh lebih solid ketimbang Koalisi Merah Putih (KMP). Terlebih KIH yang dipimpin PDIP telah melakukan proses rekrutmen yang matang terlebih dahulu. Hanya saja, komposisi koalisi ini juga tidak akan terlepas dari penetapan calon wakil gubernur masing-masing kandidat. \"Kita sulit membayangkan keutuhan KMP. Karena saat ini sudah ada peluang kebocoran yang datang dari Golkar dan Demokrat sebagai partai tengah yang pragmatis. Tapi komposisi ini juga akan sangat ditentukan oleh siapa kandidat wakil gubernur yang diusung oleh tiap-tiap calon. Meski pada akhirnya nanti tidak disebutkan di awal, tapi pasti kandidat sudah menetapkannya di depan,\" imbuh alumnus Universitas Malang ini. Sementara salah seorang penggiat Institute Marhaen, Muammar Syarif SH, menilai, kecenderungan pemilih di Provinsi Bengkulu menginginkan figur alternatif. Figur alternatif ini merupakan sosok yang mampu mengakumulasi ketidakpuasan rakyat terhadap model pengelolaan Bengkulu selama ini. \"Karenanya setiap kandidat pasti akan dituntut untuk mampu menjabarkan visi misinya secara kongkret. Trend yang berkembang rakyat memerlukan bukti nyata di depan mata, bukan sekedar janji-janji,\" paparnya. Ia menjelaskan, rakyat saat ini sudah cukup jenuh dengan gaya berpolitik tradisional yang korup, elitis, formalistik, super-mewah, dan klientalistik. Kecenderungan pilihan politik rakyat cenderung jatuh kepada mereka yang menonjolkan praktek politik yang bersih, merakyat, sederhana dan bersedia untuk selalu berada ditengah-tengah rakyat. (009)

Tags :
Kategori :

Terkait