Sasar Sekolah, Kerahkan Perwira ke Lapangan

Kamis 11-12-2014,10:16 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Dari Silaturahmi BE dan Polda Bengkulu

BENGKULU, BE - Sekolah-sekolah pada tingkatan SMA sederajat saat ini akan menjadi sasaran Polda Bengkulu. Tapi bukan untuk operasi khusus ataupun ada penangkapan. Melainkan menjadi sasaran sosialisasi Polda Bengkulu untuk memberi pengetahuan bagi siswa terhadap bahaya narkoba serta tata tertib berlalu lintas demi menekan angka kecelakaan bagi usia produktif. Yang tak kalah pentingnya, Polda Bengkulu juga berusaha menjaring siswa-siswi terbaik Bengkulu untuk direkrut sebagai polisi.

Program ini mengemuka dari perbincangan Bengkulu Ekspress (BE) saat melakukan kunjungan kerja ke Mapolda Bengkulu, kemarin. Kunjungan ini dipimpin langsung General Manager BE Sukatno SPd didampingi Pemimpin Redaksi (Pemred) BE Suherdi M, Manager Iklan Hadi serta Produser BETV Novi Ariansyah. Rombongan BE diterima langsung Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs M Ghufron MM MSi dan Wakapolda Kombes Pol Drs Adnas MSi di ruangan kerjanya masing-masing didampingi Kabid Humas Polda Bengkulu AKBP Joko Suprayitno.

Menurut Kapolda, masa-masa SMA adalah masa masa yang rentan. Sebab pada usia ini para siswa masih memiliki pemikiran yang labil. Sehingga bila salah arah akan merusak masa depan generasi muda. \"Sesuai dengan program pemerintah, tahun 2015 Indonesia bebas narkoba. Saya akan tinjau langsung,\" tandas Kapolda.

Sebagai bentuk keseriusan program tersebut, Kapolda pun turun langsung mengomandoi sosialisasi ke sekolah-sekolah. Dan itu telah dimulai saat mendatangi SMAN 7 Kota Bengkulu beberapa hari lalu. Tak hanya itu, perwira di Polda pun ikut dikerahkan. Setidaknya Kapolda menyebutkan, ada 20 orang perwira berpangkat Kombes yang telah siap diterjunkan ke sekolah-sekolah berdialog dengan siswa di Kota Bengkulu. Sedangkan di kabupaten, Kapolda memerintahkan Kapolres untuk menjalankan program tersebut.

\"Saya juga ikut turun berdialog langsung dengan siswa-siswi. Begitu juga dengan Pamen di Polda. Jadi ini bukan tugas tambahan, tapi memang tugasnya polisi harus ada di masyarakat. Saya lebih senang seperti itu, sebab jika hanya di ruangan tak akan ada perubahan,\" ucapnya seraya menambahkan jika hanya berada di ruangan tidak tahu detil persoalan yang terjadi di masyarakat.

Jenderal kelahiran Tuban, Jawa Timur, 13 Juni 1960 itu menyampaikan keprihatinannya terhadap tingginya korban meninggal akibat narkoba. Dalam catatannya, dalam satu tahun sebanyak 11 ribu orang yang mati karena narkoba. \"Angka ini dinilai masih sangat tinggi dan harus kita tekan,\" tuturnya.

Lanjut mantan Karobinopsnal Baharkam Polri ini, dalam sosialisasinya ke sekolah nantinya tak hanya materi narkoba yang akan disampaikan. Berbagai materi berupa tata tertib lalu lintas dan usaha untuk masuk menjadi anggota kepolisan pun juga akan diberikan.

\"Kita juga akan memberikan materi tentang tertib berlalu lintas, hal ini dilakukan untuk menekan angka korban tewas akibat pengguna kendaraan di jalan raya. Selain itu, kita juga juga meminta kepada sekolah agar menseleksi mana siswa yang terbaik dan berniat untuk menjadi polisi,\" imbuhnya.

Nantinya siswa-siswi terbaik yang berminat menjadi polisi, tentunya akan ditugaskan di Bengkulu. Dengan begitu, mereka akan menjaga dan mengabdi bagi daerah asalnya.\"Jadi nanti siswa-siswi ini akan direkomendasikan mulai dari sekolah dan daerahnya masing-masing. Dan saya tegaskan masuk polisi itu tidak bayar,\" jelasnya.

Ditambahkan Kapolda, program yang diutarakannya ini tak akan berjalan dengan baik bila tak ada dukungan dari masyarakat, aktivis dan pemerintah. Oleh sebab itu, Kapolda mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun Bengkulu yang lebih baik, mengurangi peredaran narkoba serta menekan tingginya angka kecelakaan. \"Hendaknya ada sinergi yang baik baik dari semua pihak. Saya yakin resiko yang sangat fatal akibat narkoba, kecalakaan lalu lintas bisa dikurangi Selain itu, media juga merupakan alat yang ampuh untuk mensosialisasikan itu,\" imbuh Kapolda.

Senada diutarakan Wakapolda Bengkulu Kombes Pol Drs Adnas MSi, dirinya telah menyurati seluruh Kapolres untuk menindaklanjuti program sosialisasi ke sekolah yang diprogramkan Kapolda. Bahkan, telah diberikan deadline untuk merealisasikannya.\"Kita semua antusias dengan program yang canangkan Pak Kapolda. Bahkan Kapolres sudah saya surati dan diberi deadline. Jajaran Pamen pun siap turun ke sekolah-sekolah,\" terang perwira asal Minang ini.

Dari sosialisasi ke sekolah-sekolah ini, terang Wakapolda, diharapkan mampu memberikan pencegahan sekaligus menambah pengetahuan siswa-siswi akan bahaya narkoba dan bagaimana selayaknya tata tertib berlalu lintas.\"Ke sekolah juga kita ingin mencari bibit-bibit terbaik yang berminat menjadi polisi. Jadi pada saat perekrutan tahun depan (2015) sudah bisa kita jaring siswa-siswi terbaik. Tentunya yang sudah terekomendasi dari sekolah, dari berbagai elemen di daerah. Sehingga mereka nantinya akan bertugas di daerah asalnya. Jadi tidak terkonsentrasi hanya mau bertugas di kota saja,\" tuturnya.

Bak dayung bersambut, apa yang disampaikan Kapolda maupun Wakapolda ini mendapatkan apresiasi dari General Manager BE Sukatno SPd. Bahkan ia menilai suatu terobosan besar Kapolda memimpin langsung dan mau turun ke sekolah-sekolah demi menyosialisasikan bahaya narkoba dan tertib berlalu lintas. BE pun siap mendukung semua program dan langkah yang diambil Polda Bengkulu. \"Saya bersama kawan-kawan siap mendukung. Apa yang bisa kami bantu akan kami siapkan,\" ungkapnya.

Tokoh Jawa yang kini menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Bengkulu ini pun menyampaikan kerjasama sudah terjalin erat selama ini dengan Polda Bengkulu. Tentunya kerjasama yang sudah terjalin itu akan terus ditingkatnya dengan tetap mendukung program-program Polda Bengkulu untuk menjaga Kamtibmas.\"Kita akan turut menyosialisasikan program-program yang digalakan Polda Bengkulu,\" tambahnya.

Di kesempatan itu, General Manager BE menyerahkan figura halaman utama BE yang memuat profil Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Drs M Ghufron MM MSi. Usai menerima figura tersebut, Kapolda sempat menceritakan ulang sekilas tentang makna dirinya yang tak mengenal kegagalan seperti yang dipublikasikan BE tersebut. Menurutnya, keberhasilan itu bersifat abstrak kalau belum dicapai sehingga tidak ada indikator untuk mengukur sebuah kegagalan dalam menjalani kehidupan.(135)

Tags :
Kategori :

Terkait