CURUP, BE - Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong akan terus melakukan pemantauan terhadap Randica, bayi tanpa anus dan kelamin. Menurut Sekretaris Dinkes Rejang Lebong Nasri Kristian SSos, didampingi Kasi Pelayanan Kesehatan Dasar, Sumardiono SKM, pihaknya tidak bisa memaksakan orang tua bayi untuk dirujuk ke rumah sakit. \"Petugas kita di Puskesmas sudah meminta untuk dirujuk ke RSUD Curup, namun kakek bayi tidak mengizinkan tanpa ada alasan yang jelas,\" jelas Nasri. Menurut Nasri, sebenarnya tidak ada alasan lagi keluarga untuk tidak membawa Randica ke RSUD. Karena menurutnya jika masalah faktor biaya semuanya akan ditanggung pemerintah karena ayah dari bayi sudah tergabung dalam Jamkesmas. \"Kita sudah melakukan kroscek langsung, dan jika alasan dana tidak perlu khwatir karena sang ayah sudah tergabung dalam Jamkesmas,\'\' jelas Nasri. Oleh karena itu, menurut Nasri untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, maka petugasnya di Puskesmas Kota Padang akan terus melakukan pemantauan terhadap sang bayi. Bahkan menurut Nasri, bila nanti pihak keluarga sudah bersedia untuk dirujuk, pihaknya siap memfasilitasi akan dibawa ke rumah sakit mana. Menurut Nasri pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mencarikan solusi masalah tersebut. \"Yang jelas akan kita rujuk ke rumah sakit terdekat terlebih dahulu, kejadian seperti ni pernah terjadi beberapa tahun lalu. Dan bisa diatasi oleh pihak RSMY Bengkulu,\" jelas Nasri. Terkait dengan Randica, Nasri menjelaskan kedua orang tua Randica merupakan warga Desa Sukamerindu Kecamatan Sindang Beliti Ilir. Randica di lahirkan di Puskesmas Kota Padang karena Puskesmas Kota Padang merupakan Puskesmas perawatan dan Randika dilahirkan pada malam hari saat Puskesmas Sindang Beliti Ilir sudah tutup. \"Kita berharap peran serta pihak kecamatan untuk membujuk orang tua maupun kakek sang bayi agar ia bisa dirujuk ke rumah sakit,\" harap Nasri. Senada dengan yang disampaikan Nasri, Wakil Bupati Rejang Lebong Syafewi SPd MM, juga menyampaikan hal yang sama. Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong siap memfasilitasi untuk penanganan bayi tanpa anus dan alat kelamin tersebut. \"Kita akan instruksikan dinas terkait untuk meninjau langsung keadaan sang bayi agar tau tindakan apa yang akan kita berikan. Namun yang pasti Pemkab siap membantu sang bayi,\" jelas Wabup.
Baznas RL Beri Bantuan Sementara itu, Kepala Desa Durian Mas Kecamatan Kota Padang, Henli Rosa mengatakan masih membujuk pihak keluarga untuk membawa anak Pasutri Lusi Milawati dan suaminya Warpendi untuk berobat ke Rumah Sakit Curup. Tak hanya itu, kemarin, Kades juga mengaku ia dipanggil langsung ke Curup dikarenakan ada pihak dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas ) Kabupaten Rejang Lebong, yang akan memberikan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp 7,5 juta untuk biaya pengobatan. Seketaris Baznas Kabupaten RL H. Suryono S.Ag.MPd, ketika dikonfirmasi via telepon membenarkan bahwa pihak Baznas RL akan memberikan bantuan sebesar Rp 7,5 juta untuk keluarga Pasutri Lusi Milawati dan Suaminya Warpendi, orang tua dari Randica. Terpisah, Camat Kota Padang, Suib mengatakan masih mengupayakan agar pihak keluarga bisa membawa anak yang baru dilahirkan ke Rumah Sakit Curup. Sementara orang tua Randica, Milawati dan Warpendi saat ditemui BE mengatakan, mereka mau saja mengobati anaknya ke rumah sakit Curup. Namun untuk biaya keberangkatan ke Curup pun mereka tidak ada biaya, demikian juga untuk biaya menunggu di rumah sakit. \'\'Bila anak kami di bawa ke Curup, tentunya jauh dari keluarga dan aku bingung untuk biya makan kami pun kami sulit,\'\' ungkap Warpendi. (251/222)