Truk BB Masuk Kota, Dishub Bantah Pungli

Selasa 24-06-2014,11:00 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

CURUP, BE – Terungkapnya aktivitas truk bermuatan batu bara (BB) yang melewati jalan Kota Curup semakin menarik bahkan membuat beberapa pihak terkesan kebakaran jenggot.  Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Rejang Lebong (RL), Sunan Aspriadi SE melalui Kabid Angkutan Darat, Amlianto SSos, dengan tegas membantah jika ada pungutan liar (Pungli). “Pungli itu tidak benar. Uang yang diterima petugas kami murni retribusi mobil angkutan dan retribusi kebersihan. Rinciannya, retribusi angkutan sebesar Rp. 5 ribu dan retribusi kebersihan Rp. 3 ribu,” tegas Amlianto. Soal uang sebesar Rp. 10 ribu yang diberikan Sopir truk kepada petugas DLLAJ, Amlianto menjawab, kemungkinan sudah kebiasaan dari para sopir. “Mereka mungkin malas memisah uang retribusi angkutan dan retribusi kebersihan. Jadi disatukan saat membayar. Mengenai adanya selisih uang seniai Rp. 2 ribu per angkutan itu saya tidak tahu,” ujar Amlianto. Ditambahkan Amlianto, saat ini berdasarkan surat perintah Bupati RL nomor 600/937/PSDA/bag.6, pihaknya akan melakukan koordinasi langsung dengan pihak kepolisian RL dan Satuan Polisi Pamong Praja RL untuk menindak setiap angkutan batubara yang melintas. “Dalam satu atau dua hari ini kami akan melakukan rapat kecil untuk menindaklanjuti masalah ini. Tetapi yang jelas, sebagai langkah awal, kami sudah menambah petugas di titik retribusi untuk menyetop setiap angkutan batubara yang akan melintas di RL ini,” ujar Amlianto. Di bagian lain, Ketua LSM Pekat, Ishak Burmansyah mengatakan, kendati hanya senilai Rp. 2 ribu, namun hal tersebut tetap termasuk dalam kategori pungutan liar. Tidak hanya itu, seharusnya, Dishubkominfo RL dapat membedakan mana angkutan yang boleh lewat dan mana angkutan yang tidak dibenarkan lewat di jalur lintas RL. “Sebelum ini kami lihat tidak ada tindakan tegas dari petugas, dan baru sibuk setelah terungkap di media masa. Saat ini sebagian ruas jalan kita di RL sudah mulai rusak akibat aktivitas tersebut. Nah kalau sudah begitu, siapa yang bertanggungjawab,” ujar Ishak. (999)

Tags :
Kategori :

Terkait