Dirut RSMY Taati Putusan Gubernur

BENGKULU, BE - Direktur Umum Rumah Sakit M Yunus (RSMY), drg Hj Daisy Novira Mars, menyatakan, ia siap untuk mentaati apapun keputusan Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah SAg MPd terkait permohonan pengunduran dirinya. Ia membeberkan, permohonan pengunduran dirinya telah ia sampaikan sebanyak 3 kali. Pertama, ia mengajukannya pada tanggal 17 Juli 2013 kepada Plt Sekretaris Daerah Provinsi dan langsung ditolak. Kedua, ia mengajukan kembali pada tanggal 20 Januari 2014 namun tidak mendapatkan tanggapan. Ketiga, pada tanggal 6 Mei 2014 yang ia serahkan langsung kepada gubernur. Deasy menjelaskan, pengunduran dirinya murni dilatarbelakangi oleh persoalan-persoalan pribadi yang ia hadapi.  Pernyataan ini ia sampaikan sekaligus sebagai bentuk klarifikasi adanya keterkaitan pengunduran dirinya dengan kasus honor RSMY yang selama ini mencuat kehadapan publik. \"Alasan saya mengundurkan diri, pertama karena bapak saya sedang sakit. Saya ingin berkonsentrasi untuk keluarga. Bila masih mempertahankan jabatan yang sekarang, konsentrasi saya terbagi. Kedua, saya mau menyelesaikan studi yang terbengkalai karena tidak bisa penuh menyusun draft disertasi,\" jelas Daisy kepada BE yang mewawancarainya secara ekslusif, kemarin. Ia mengutarakan, sejak awal ia memang tidak menginginkan jabatan tinggi. Ia berprinsip, setiap orang dapat berkarya dimanapun dan kapanpun, tanpa harus memiliki atribut jabatan tinggi. Ia mengakui, sejauh ini ia masih bekerja seperti biasanya sembari menanti adanya putusan tetap mengenai ajuan pengunduran diri yang ia sampaikan. \"Sebagai PNS, saya akan terima apapun perintah atasan. Saya akan taat dengan aturan dan keputusan-keputusan gubernur terkait persoalan ini,\" tandasnya. Bilamana keputusan gubernur tetap mempertahankan dirinya sebagai direktur, Daisy menambahkan, ia tetap akan melakukan sejumlah perbaikan-perbaikan di rumah sakit yang menjadi rujukan tertinggi di Provinsi Bengkulu tersebut. Menurutnya, rumah sakit masih membutuhkan banyak perbaikan terutama pada perbaikan manajemen dan sumber daya manusia. \"Semoga kejadian ini tidak disalahartikan,\" pungkasnya. (009)