PEMATANG TIGA, BE- Janji Dikporabud memeratakan guru, sepertinya sudah diantisipasi banyak guru duluan. Guru yang enggan dimutasi, banyak yang sudah pindah sebelu mutasi itu dilaksanakan. Mereka mengurus SK kepindahannya sendiri, begitu memegang SK mereka pun langsung meninggalkan sekolah tempatnya mengajar. Ironinya, guru yang pindah itu umumnya guru di daerah terpencil. Mereka lebih memilih mengajar di sekolah dekat perkotaan.
Kondisi ini sangat disesalkan Kepala SMPN 1 Pematang Tiga, Budi Santoso, SPd. Pasalnya ada 4 guru di sekolahnya, baru setahun bertugas sudah pindah. Bahkan guru tersebut masih berstatus CPNS.
\"Itu yang saya sesalkan, Guru kami sudah sedikit pindah pula. Jadi rencana Dikpora memeratakan guru sudah terhambat. Kami sayangkan karena guru yang pindah itu guru bidang studi. Guru itu satu-satunya di sekolah kami. Yaitu bidang studi PPKN dan Bahasa Indonesia,\" terang Budi.
Budi mengatakan pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa lantaran guru sudah membawa SK masing-masing dari BKD. Sehingga sewaku disodorkan SK itu, ia hanya bisa melepaskan tanpa berhak menghambatnya.
\"Ya gimana kami tak tahu guru itu mau pindah. Tiba-tiba mereka mengatakan mau pindah dan langsung menyodorkan SK pindah, saya tidak bisa apa-apa lagi. Waktu saya tanyakan alasan kenapa pindah, jawaban mereka karena badan sakit karena masuk ke daerah dalam. Mereka tinggal di Kota Bengkulu, saat mengajar badan sudah sakit semua, itu kata mereka,\" terang Budi.
Budi menginginkan agar perpindahan guru harus diikuti kriteria yang ketat. Setidaknya kata Budi guru yang pindah itu harus mengabdi selama 5 tahun dulu, biar ada bekasnya mereka mengajar.
\"Kami minta ada komitmen dari Pemda untuk batasi perpindahan guru. Semestinya Pemkab dalam hal ini BKD jangan begitu gampang memberikan SK kepindahan. Masalah ini sudah kami adukan ke Dikporabud, tapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Untuk menggantikan guru yang pindah itu, terpaksa memanfaatkan guru yang ada saja. Karena belum ada guru penggantinya,\'\' imbuh Budi.
Kepala Dikporabud, Samsuri Anif, SPd, MM mengatakan tidak tahu soal kepindahan guru tersebut. Bahkan tidak bisa berbuat banyak, karena hal itu sudah diketahui oleh Pemda (BKD). \"Saya sudah 2 bulan menyiapkan pemerataan guru itu. Bahkan saya sudah siapkan tim khusus, tetapi belum dijawab oleh Bupati. Kalau soal guru yang pindah itu saya belum tahu, dan itu Pemda yang tahu,\" kata Samsuri. Kepala BKD Hasan Basri, SSos saat dihubungi melalui HP-nya, belum bisa memberi keterangan terkait kepindahan guru tersebut.(**)