Lestarikan Budaya Lewat Nada

Senin 14-04-2014,20:20 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

Nokawita, penyanyi asal Bengkulu Utara tak henti-hentinya berkarya. Setelah meluncurkan album Kona Yu Pekal Malenggang, Januari 2012 lalu. Kini Nokawita kembali mengeluarkan album baru bertajuk Kona Yu Pekal Malenggang Vol 2. Lewat nada tersebut, Nokawita ingin melestarikan budaya sebagai misi utamanya.

Bagaimana kiprahnya?

==========================

Tedi Cahyono,

Kota Bengkulu

==========================

NOKA, biasa ia disapa. Penyanyi keturunan Pekal asli ini, tak kenal lelah untuk mempopulerkan budaya Pekal. Minimnya orang yang tahu akan budaya asli Bengkulu ini membuatnya gelisah. Apalagi, banyak orang Bengkulu pun tak tahu keberadaan suku Pekal. Sedangkan budaya asing meraja, seakan menjajah budaya tradisional hingga mati suri. \"Miris saat mendengar orang Bengkulu tak tahu pekal, apalagi banyak diantara mereka yang lebih mengidolakan penyanyi asing,\" ucapnya Obsesi Noka makin menggeliat, kala melihat putra asli daerah pekal bernama Man Pekal meluncurkan album. Itulah, inspirasi awalnya hingga mengorbitkan album perdana pada 2012 lalu. Tak disangka, album bertajuk Kona Yu Pekal Malenggang itu laris manis dipasaran. Tak kurang dari 5.000 keping CD lagunya terjual habis, baik di pasar lokal maupun di beberapa daerah lain seperti Ambon. Gebrakannya tak lantas mandeg, seminggu lalu, Noka kembali melemparkan album kedua dengan tajuk yang sama. Album yang rampung dalam enam bulan itu, dikemas lebih profesional. Bak primadona, ia menggandeng musisi ternama asal minang, Buset (Budi Setiawan), dalam tembang berjudul Kasiak Sayang. Selain itu ada Topik Piki, Mahmud dan putri terkasihnya juga ikut menemaninya melantunkan tembang Pekal dengan berbagai genre. \"Pada album kedua ini, saya berusaha untuk mengenalkan budaya pekal lebih dalam sekaligus menyampaikan pesan moral,\" sampai Guru Bahasa Inggris ini. Serunai (sunai) menjadi alat musik khas Bengkulu pun coba kenalkan pada masyarakat. Tak hanya itu, pakaian adat, pesona wisata, hingga kuliner khas pekal turut dipromosikan melalui musiknya. Tentunya hal itu membuat budaya mudah disantap telinga pendengar hingga memaksa bergoyang. \"Saya ingin mengaktualisasikan karya saya, semoga bisa diterima khalayak,\" katanya. Multi talent, itulah kata yang pas untuk menggambarkan sosok enerjik Noka. Dia menggarap album ini sebagai produser, penyanyi, hingga penari. Namun diakuinya, banyak pihak turut membantu penyelesaian karya fenomenalnya itu. Serunai dimainkan Mahmudin, Reymon Kuatan menata musik, dan penata artistik oleh MisWari Swasono. \"Saya akan terus berkarya, sekarang baru 2 album dengan 10 lagu. Sedangkan lagu yang telah tercipta ada ratusan. Album ketiga nanti, akan lebih penuh kejutan,\" tukasnya. Sisi lain, Ani salah seorang distributor kaset karya Noka mengatakan, lagu-lagu Noka banyak dicari lantaran Noka memiliki karakter khas. Noka memusikalisasikan budaya dalam dengan begitu sedap. Hal inilah yang membuat karya Noka meledak di pasaran Bengkulu Utara. \"Kalau mau beli bisa hubungi 085380877529,\" katanya. (**)

Tags :
Kategori :

Terkait