Mukomuko Belum Mampu Produksi Beras

Sabtu 29-03-2014,18:40 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

MUKOMUKO, BE -  Usia Kabupaten Mukomuko telah menginjak 11 tahun. Pembangunan dilakukan dan terlihat kemajuan yang sangat pesat. Hanya saja, Kabupaten Mukomuko, belum mampu memproduksi beras asli dari “ kapuang sakti ratau batuah” tersebut. Padahal produksi padi didaerah itu cukup melimpah. “ Seharusnya Pemda Mukomuko sudah ada solusi dan telah mampu untuk memproduksi gabah menjadi beras,” kata salah seorang petani padi sawah sekaligus  Ketua Karang Taruna Desa Lubuk Sanai Induk Kecamatan XIV Koto, Djalaluddin SE. Kenyataan di lapangan, produksi gabah yang melimpah itudibawa keluar daerah melalui para toke beras, yang langsung membeli ditempat. Hal itu dikarenakan para toke itu mampu memberikan modal dasar kepada petani. \"Setelah panen, gabah milik petani langsung dibawa ke luar daerah dengan harga yang lumayan tinggi,\" jelasnya. Ia mencontohkan, dalam satu hektar sawah, toke itu berani memberikan modal dasar mencapai jutaan rupiah kepada petani. Uang itu dipergunakan untuk persiapan lahan hingga panen. Pada saat panen, petani padi mengembalikan modal awal itu sekaligus menjual hasil gabahnya ke toke yang bersangkutan. “ Inilah salah satu solusi yang harus diambil oleh pemerintah, dan bisa dikelola oleh badan usaha milik daerah. Apabila perlu terbitkan Perbup hingga di Perda kan. Supaya gabah yang diproduksi menjadi beras di daerah ini,” sarannya. Rata – rata hasil produksi gabah mencapai 4 hingga 8 ton/ hektar. Selama ini gabah yang dijual keluar daerah dan kembali lagi ke Mukomuko,  sudah menjadi beras. Beras  yang dinikmati masyarakat tersebut merupakan produksi dari luar daerah. “ Saya optimis pemerintah mampu supaya gabah langsung diproduksi menjadi beras. Tinggal lagi bagaimana perencanaan yang baik. Ini dikarenakan Kabupaten Mukomuko adalah salah satu lumbung padi terbesar diwilayah Provinsi Bengkulu,” demikian Djalal. (900)

Tags :
Kategori :

Terkait