KEPAHIANG, BE - Polisi Kehutanan (Polhut) pada Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Dishutbun) Kepahiang batal mengambil titik koordinat lokasi terjadinya banjir bandang di Talang Inpres kawasan Sungai Air Punggur Desa Batu Bandung Kecamatan Muara Kemumu Kamis (20/3) kemarin. Pasalnya, medan yang harus ditempuh Polhut sangatlah sulit. \"Tadi (kemarin, red) kita sudah berniat menuju lokasi, hanya saja medan tempuh tidak memungkinkan. Sehingga pengambilan titik koordinat lokasi banjir bandang tadi terpaksa dibatalkan dan ditunda hingga beberapa waktu kedepan,\" ungkap Kadis Hutbun Kepahiang Ir H Ris Irianto melalui Kabid Kambin Edi Junaidi SSos. Menurutnya, tadi pihaknya sudah sampai di desa Batu Bandung, namun ketika hendak menuju lokasi banjir bandang, medannya yang merupakan jalan setapak dan membutuhkan waktu 2 jam tidak bisa ditempuh. \"Medannyakan licin dan beberapa diantaranya terjal, makanya kita tunda saja dulu hingga jalan yang harus ditempuh cukup aman bagi keselamatan kita,\" jelasnya. Dikatakannya, rencana pengambilan titik koordinat itu guna memastikan apakah lokasi banjir bandang masuk kawasan Hutan Lindung atau tidak. Karena sejauh ini disekitar lokasi itu terdapat kawasan HL yang tidak terlalu luas. \"Yang jelas pengambilan titik itu akan tetap kita lakukan, kalau tadi sangat tidak memungkinan untuk ditempuh,\" tegasnya. Sekedar mengingatkan, Senin (17/3) sekitar pukul 24.00 WIB terjadi banjir bandang di Talang Inpres kawasan sungai Air Punggur desa Batu Bandung. Dalam peristiwa itu pasutri yang baru 4 bulan menikah dan diketahui berasal dari Talo Selatan Kabupaten Seluma, Murlihan (25) dan istrinya, Poka (25) Selasa (18/3) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa lantaran terseret arus banjir bandang.(505)
Susah Cari Titik Koordinat Banjir Bandang
Jumat 21-03-2014,20:10 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :