Kredit UMKM Tumbuh 19,22 %

Selasa 18-02-2014,10:07 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENGKULU, BE- Perlambatan penyaluran kredit yang terjadi di Provinsi Bengkulu tidak terjadi pada semua sektor. Salah satu kredit yang tidak mengalami perlambatan tersebut, adalah kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM). Selama tahun 2013 lalu kredit yang disalurkan perbankan yang ada di Bengkulu melalui sektor UMKM ini mencapai Rp 4, 15 triliun. Penyaluran tersebut tumbuh sebesar 19,22 persen jika dibandingkan dengan tahun 2012. \"Pertumbuhan penyaluran kredit pada tahun 2013 ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2012 lalu yang tumbuh 13,53 persen,\" ungkap Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu, Yuwono. Dari seluruh penyaluran kredit yang dilakukan perbankan Bengkulu sebesar Rp 11,29 triliun, maka kredit UMKM berkontribusi  sekitar  37 persen. Dilihat dari jenis penggunaannya, kredit modal kerja yang menjadi kontributor Kredit UMKM terbesar yaitu sebesar 73,51 persen kemudian diikuti oleh investasi dan konsumsi. \"Pertumbuhan tertinggi kredit UMKM terjadi pada kredit investasi. Yaitu mengalami pertumbuan sebesar 43, 15 persen, kemudian modal kerja sebesar 13,55 persen dan kredit konsumsi justru mengalami penurunan sebesar 60,62 persen,\" tambah Yuwono. Lebih lanjut Yuwono menjelaskan, dari beberapa sektor ekonominya, sektor perdagangan memiliki porsi terbesar pada kredit UMKM, dengan porsi sebesar Rp 63, 24 persen sebesar Rp 2,633 triliun. Kemudian disusul oleh pertanian sebesar Rp 753,7 miliar. Selain mengalami pertumbuhan ada beberapa sektor yang mengalami penurunan seperti pertambangan penurunan sebesar 37,7 persen. Sementara itu, dilihat dari non performing loang atau kredit macet yang terjadi pada kredit UMKM tercatat sebesar 3,49 persen. NPL tertinggi tercatat pada kredit UMKM terjadi pada sektor pertambangan dang penggalian sebesar 13,25 persen yang memiliki porsi kredit sebesar 1,21 persen dari total kredit UMKM.\"Porsi kredit UMKM terbesar berada di sektor perdagangan dengan porsi 63,24 persen dangan NPL sebesar 4,12 persen,\" jelas Yuwono.(251)

Tags :
Kategori :

Terkait