BENGKULU, BE - Menghadapi pasar bebas Asean tahun 2015 mendatang, mau tidak mau Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara harus siap. Mengingat negara yang tergabung dalam Asean tersebut, yakni Laos, Myanmar dan Vietnam. Hal ini diungkapkan mantan Duta Besar Amerika Serikat dari Indonesia, Dino Pati Djalal di Bengkulu, kemarin. \"Indonesia sebagai negara besar di Asia Tenggara dan sebagai pelopor dan pemimpin Asean maka harus siap dalam menghadapi pasar bebas 2015. Bayangkan saja, untuk negara tetangga Asean seperti Laos, Myanmar dan Vietnam saja yang posisinya berada di belakang kita sudah siap, maka Indonesia juga harus siap,\" ujarnya. Ditambahkannya, kalau kesiapan dalam menghadapi pasar bebas tersebut juga sangat dipengaruhi oleh kesiapan daerah termasuk di Provinsi Bengkulu ini. \"Kalaupun ada rasa kekhawatiran apakah mampu atau tidak dalam menghadapi pasar bebas ini, di negara lain pun juga merasakan hal yang sama,\" imbuhnya. Diungkapkannya pula, jika penetapan pasar bebas 2015 mendatang sudah merupakan keputusan bersama Asean dan sudah lama dicanangkan. \"Satu hal yang tetap kita pegang, dimana kita harus percaya diri, dan kita harus melakukan kajian di sektor-sektor apa yang kita sudah unggul, dan sektor apa yang perlu kita benahi dan harus dipelajari,\" ungkapnya. Namun ia yakin jika keberadaan industri dan kerajinan terutama di daerah termasuk di Bengkulu ini pasti mempunyai keunggulan. \"Kita harus menggali keberadaan kerajinan dan industri termasuk yang ada di Bengkulu ini, tentu ada yang unggul dan mampu bersaing di pasar Asean. Untuk itu mari semua stakeholder terutama pemerintah terus aktif dalam melakukan kajian agar dalam menghadapi pasar bebas ini kita mampu bersaing. Karena kita yakin di 34 provinsi ini memiliki keanekaragaman budaya dan kerajinan daerah yang bagus tapi tinggal bagaimana semua pihak mampu untuk membuat yang terbaik baik negara ini,\" bebernya. (400)
Kerajinan Daerah Harus Mampu Bersaing
Senin 17-02-2014,11:07 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :