BENGKULU, BE - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu resmi beroperasi secara penuh, kemarin. Menteri Kesehatan (Menkes) RI Dr Nafsiah Mboi Spa MPH menyatakan, RSUD ini akan menjadi rumah sakit rujukan tertinggi di Kota Bengkulu.
\"Saya bangga dengan rumah sakit ini. Ternyata perjuangan Bung Karno dan Fatmawati tetap hidup. Jadikan rumah sakit ini sebagai rujukan tertinggi di Kota Bengkulu,\" ujarnya sebelum memberikan 1 unit ambulance bertaraf internasional di halaman RSUD Kota Bengkulu, pagi kemarin.
Dijelaskannya, sebagai rumah sakit tipe C, RSUD Kota Bengkulu harus memiliki sedikitnya 4 dokter spesialis. Disamping itu, ia juga merekomendasikan agar RSUD Kota Bengkulu memiliki sistem jaringan komunikasi yang terkoneksi dengan seluruh jenjang lembaga pelayanan kesehatan. \"Saya percaya walikota orang yang pintar. Ia pasti bisa memperbaiki sistemnya secara berkala. Harus selalu ada peningkatan-peningkatan. Misal 2 tahun lagi RSUD ini menjadi tipe B. Namun yang lebih penting lagi adalah konektivitas. Kita harus bisa membuat agar ada komunikasi dengan seluruh level tingkat pelayanan. Sehingga pasien yang butuh rujukan bisa melalui email, telepon, SMS dan sebagainya sehingga pasien tidak merasa dipimpong,\" urainya.
Ia juga berpesan agar kualitas SDM RSUD Kota Bengkulu dapat selalu ditingkatkan. Ia mengingatkan tentang upaya untuk menyongsong Pasar Bebas ASEAN 2015 yang penuh persaingan. Menurutnya, bilamana mutu kodokteran Indonesia tidak memiliki daya saing, maka tidak menutup kemungkinan gempuran dokter asing di Indonesia tidak akan terbendung. \"Ini harus kita antisipasi. Mungkin bisa dengan cara rumah sakit ini harus ada super spesialis yang bisa menangani penyakit tertentu secara profesional. Sehingga misalnya RSMY terkenal karena mampu menangani masalah jantung, RSUD Kota lebih ahli dalam hal stroke. Jadi orang stroke tidak perlu ke Jakarta atau Padang, tapi cukup di Kota Bengkulu. Bahkan kalau bisa orang Lampung dan Palembang mau berobat stroke mereka ke Bengkulu,\" paparnya.
Sementara Walikota Bengkulu H Helmi Hasan dalam sambutannya mengatakan, kedatangan Menkes RI merupakan saat yang bersejarah. Ia berkomitmen bahwa tahun depan RSUD Kota Bengkulu telah menempati gedung bekas kantornya. \"Memang anggaran kita saat ini lebih banyak tersedot kepada pembangunan infrastruktur dan ekonomi kerakyatan. Tapi ke depan rumah sakit ini akan mendapatkan lebih banyak perhatian,\" tukasnya.
Kedatangan Menkes RI langsung disambut oleh Walikota H Helmi Hasan dan Wakil Walikota Patriana Sosialinda. Setelah mengunjungi RSUD Kota Bengkulu, Menkes RI meninjau pelayanan kesehatan di Puskesmas Anggut Atas. Menkes RI menyatakan suatu saat ia akan kembali lagi ke Bengkulu, sekalipun bukan dalam kapasitas sebagai seorang menteri.
Bengkulu Capai Target MDG
Sementara pada dialog interaktif yang diadakan di hotel Rafless City Minggu malam (9/2), Menteri Kesehatan RI, dr Nafsiah Mboi SpA MPH, menyampaikan beberapa capaian sasaran pembangunan kesehatan tahun 2013. Beberapa poin menunjukkan Provinsi Bengkulu sudah mencapai target MDG (Millenium Development Global), namun masih ada yang harus menjadi perhatian.
Dia menjelaskan angka kematian bayi di Provinsi Bengkulu berada dibawah angka nasional. Untuk mempercepat penurunan angka kematian, disampaikannya, masyarakat harus memberikan perhatian khusus pada upaya-upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak.
Menteri menyampaikan tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi merupakan tantangan utama pembangunan kesehatan di Indonesia. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain, masih terjadinya disparitas akses pelayanan kesehatan ibu dan anak antar provinsi dan juga antar kabupaten di dalam provinsi. Hal ini terkait dengan ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan, distribusi dan kualitas tenaga kesehatan yang ditempatkan di daerah dan masih terbatasnya kepemilikan jaminan kesehatan. (009/cw5)