Petani Makan Raskin

Jumat 07-02-2014,13:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BINGIN KUNING,BE - Sebuah fenomena yang tak lazim dialami oleh para petani padi di Kabupaten Lebong. Bagaimana tidak, para petani ini memiliki sawah lebih dari sehektar. Namun, mereka masih mengkonsumsi beras miskin atau Raskin. Hal ini seperti diungkapkan Lis (54), warga Desa Semelako saat ditemui BE disawahnya di Kecamatan Bingin Kuning kemarin. Ia mengakui hingga saat ini mereka masih mengharapkan adanya bantuan Beras miskin (Raskin) dari pemerintah. \"Beginilah kami, biar punya sawah tapi kami masih makan beras raskin,\'\' kata Lis. Menurutnya, hasil panen padi setiap kali musim tanam selalu habis untuk membayar hutang dan sisanya hanya cukup untuk makan mereka sekeluarga selama 3 sampai 4 bulan saja. Setelah itu petani terpaksa makan beras raskin. Karena sudah tidak ada lagi simpanan beras dari hasil panen tersebut. Selain itu, Iwan (32) yang juga sebagai petani pun mengungkapkan para petani di Kabupaten Lebong ini setiap memasuki musim tanam selalu mengalami keterbatasan modal untuk melakukan turun tanam. Hal tersebut, membuat para petani harus meminjam modal kepada pemilik modal untuk bisa turun tanam. \"Sistimnya, biasanya kami pinjam uang Rp 120 ribu nanti mengembalikannya dalam bentuk padi satu karung. Kalu dipiki memang rugi. Karena satu karung beras harganya Rp 180 ribu, sedangkan kami hanya meminjam Rp 120 ribu. Tapi dari pada kami tidak makan lebih baik kami pinjam uang itu,\" jelas Iwan. Untuk itu, para petani saat ini sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah berupa bantuan pupuk, benih dan lainnya. Karena hal ini sangat membantu para petani dalam setiap musim tanam. \"Sebenarnya kami tidak mau makan Raskin, tapi kalau kondisinya seperti ini harus bagaimana lagi,\'\' imbuhnya. (777)

Tags :
Kategori :

Terkait