BENTENG, BE - Pelaksanaan pembangunan di Bengkulu Tengah khususnya disektor pendidikan masih sangat minim. Pasalnya, banyak ditemukan sekolah di desa bagian dalam atau desa terpencil kurang diperhatikan. Minimnya pembangunan sekolah dan fasilitasnya membuat banyak kondisi sekolah memprihtainkan, tidak layak untuk difungsikan. Mulai dari bangunan sekolah yang sama dengan kandang ternak hingga kekurangan ruang kelas. Hal ini seperti terjadi di SD Negeri 19 Taba Penanjung di Desa Datar Lebar. Kondisi bangunan sekolahnya banyak yang retak dan ruang kelasnya masih kurang. Mengatasi kekurangan ruangan itu, dewan guru membuat ruang kelas yang ukurannya kecil diskat menjadi 2 ruang untuk tempat belajar siswa 2 kelas yang berbeda. “Kelas kami kurang, ada juga ruang tidak bisa dipakai. Karena kondisinya sangat memprihatinkan, dindingnya retak,” ujar guru SD 19, N Sinaga. Menurutnya, dengan keterbatasan ruang kelas sangat mengganggu proses belajar mengajar bagi murid. Sudah lama sekolah tidak dapat program bantuan pembangunan, tidak seperti sekolah yang berada di dekat jalan raya. “Tidak ada penambahan ruang kelas baru (RKB). Padahal ruang itu fasilitas pelaksanaan KBM untuk anak-anak didik di Benteng,” katanya. Dibenarkan Kades Datar Lebar, Budimansyah, kondisi SDN 19 Taba Penanjung saat ini sangat membutuhkan bantuan rehabilitasi. Khusus gedung kelas yang kondisinya mulai retak, membutuhkan perbaikan yang sifatnya segera. “Kalau ruang kelas dibangun dan kerusakan diperbaiki, saya rasa peserta didik dan guru bisa nyaman melaksanakan KBM di SD ini,” terangnya. Ia berharap, dinas terkait memprioritaskan pembangunan fasilitas sekolah yang diharapkan masyarakat banyak. Jangan sampai terkesan adanya indikasi diskriminasi. Karena sekolah dipedalaman harusnya lebih diutamakan. “Desa kami seperti tidak diperhatikan, sekolah sudah banyak rusak. Malah lebih banyak sekolah yang sudah maju dapat perhatian,” tutupnya.(111)
SDN 19 Taba Penanjung Memprihatinkan
Kamis 30-01-2014,18:15 WIB
Editor : Rajman Azhar
Kategori :