RATU SAMBAN, BE- Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bengkulu mengaudit dana tunggakan tunjangan sertifikasi guru yang hingga kini belum dibayarkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu. Dana yang diaudit itu dana pada tahun 2011,2012 dan 2013. Audit ini telah berlangsung sejak Hari Senin (27/1) lalu. Tunggakan pembayaran sertifikasi guru itu dibayarkan setelah adanya hasil audit dari BPKP tersebut.
Kadisdikbud kota Bengkulu, Drs Gianto membenarkan adanya audit BPKP terkait tunggakan pembayaran sertifikasi tersebut. Ia menyerahkan sepenuhnya soal tunggakan sertifikasi itu pada tim audit BPKP.
\"Silahkan tanyakan ke BPKP. Ini sudah ranah mereka. Begitu juga dengan kapan kekurangan itu dibayarkan,\" elaknya.
Sementara tim Audit BPKP, saat hendak dikonfirmasi enggan berkomentar
\"Kita tidak berhak memberikan klarifikasi, nanti malah salah. Silahkan langsung pada atasan kami, \" elak salah satu tim audit saat disambangi BE, kemarin.
Sementara itu, seorang guru Yandiono menuturkan, kekurangan pembayaran tunjangan sertifikasi terjadi sejak tahun 2011. Hal ini terjadi karena adanya kenaikan gaji namun tidak disertai dengan kenaikan tunjangan sertifikasi. Akibatnya setiap tahun tunjangan sertifikasi yang diterimanya mengalami kekurangan.
\"Setiap bulan menerima 3 juta, namun yang diterima 2,8 sekian setelah PPH. Artinya ada kekurangan pembayaran, dan kekurangan inilah yang saat ini dievaluasi dan dibayarkan,\'\' katanya.
Informasi yang dikumpulkan BE, besaran tunggakan tunjangan pembayaran sertifikasi selama tiga tahun ini mencapai Rp 7.710. 270.600, Rinciannya, Guru PAUD tahun 2012 Rp 178,676 juta, Dikmen 2012 Rp 1,183 miliar, Dikdas tahun 2012 Rp 6,322 miliar dan Dikdas tahun 2011 Rp 26,024 miliar.
Pantauan BE audit itu dilakukan tim BPKP dengan memangil satu persatu guru penerima tunjangan sertifikasi. Hal itu membuat Kantor Dinas Dikbud pun ramai didatangi para guru. Di lokasi, ratusan guru dari jenjang pendidikan TK, SD, SMP dan SMA antri menunggu panggilan namanya disebut. Mereka ini sebagian tengah melengkapi data seperti surat rekomendasi pembayaran tunjangan sertifikasi, surat keputusan pengangkatan sertifikasi dan lain-lain. Mereka ini memadati lantai teras depan ruang rapat Dikbud. Banyaknya peserta yang harus menyampaikan berkas tersebut, sehingga satu hari dibatasi sebanyak 350 guru, dan dilanjutkan pada hari berikutnya. ( 247)