Banyak Desa Tak Terjangkau Sinyal

Selasa 28-01-2014,16:15 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

BENTENG, BE - Desa tertinggal berada di wilayah pedalaman Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng, mengalami keterbatasan sinyal provider sehingga membuatsektor komunikasi masyarakat tidak lancar. Puluhan desa pedalaman tidak terjangkau sinyal provider telekomunikasi, menimbulkan dampak warga  tidak mendapatkan komunikasi. Mengingat komunikasi menjadi salah - satu kebutuhan pokok masyarakat, khusus desa pedalaman dibumi Maroba Kite Maju ini. Diakui Kepala Desa Tumbuk Kecamatan Pagar Jati, Inarti Eka Purwasi akibat sulitnya sinyal telekomunikasi, menyebabkan masyarakat di sekitar desa gagap teknologi (gaptek). Ironisnya, warga  dapat membeli handphone (HP)  tetapi tidak berfungsi maksimal karena ganguan sinyal. “Kalau di desa kami ini, hanya beberapa titik hilang timbul sinyal HPnya, kalau ke wilayah gunung jaraknya jauh dari desa baru ada,” ujarnya. Dijelaskannya, pemerintah daerah bersama dinas terkait disertai lembaga yang melayani jasa telekomunikasi harus bekerja sama, memasang fasilitas komunikasi wilayah pedesaan yang tertinggal dan sulit jangkauan sinyal. “Ada sekitar 7 desa di Kecamatan Pagar Jati, sulit dapat sinyal. Pemda harus memasang tower dibeberapa titik untuk sinyal itu,” pintanya. Dikatakanya, jika sinyal ada di desa pedalaman, maka pemerintah lebih gampang memperoleh informasi terbaru di desa-desa. Masyarakat yang punya HP, dapat mengirim pesan atau menelpon secara instan pihak yang penting. “Jika ada musibah atau bencana, kami sulit kirimkan kabar keluar, harus cari sinyal dan baru bisa mengirimkan kabar itu,” terangnya. Hal senada diungkapkanKepala Desa Susup, Sutan Ismail menambahkan, sama halnya di Desa Susup yang seperti dalam lingkaran lembah menyebabkan sulitnya terdeteksi dengan sinyal seluruh provider, seperti XL, Indosat, Tri atau Telkomsel. “Terhitung memasuki kawasan PLTA sinyal tidak ada lagi di Handphone, jadi kita selalu kesulitan untuk melakukan komunikasi keluar,” keluhnya. Ia menambahkan, pihak penyedia layanan atau pembangunan tower tidak perlu takut dengan lokasi pembangunan, masyarakat yang akan menyiapkannya. “Mengenai lahan untuk pembangunan provider disiapkan masyarakat, jika pemerintah melalui Dishubkominfo dan Pariwisata mendukung direalisasikan pembangunan tower telekomunikasi jangkauan desa,” imbuhnya. (111)

Tags :
Kategori :

Terkait