BENGKULU, BE - Rano (25) dan Rambo (26), warga Lintang tepatnya Desa Martapura Kecamatan Empat Lawang, Sumsel, sekitar pukul 15.30 WIB, kemarin (17/1) tewas akibat motor yang mereka naiki menabrak truk. Peristiwa tragis itu terjadi di depan cucian mobil Deep Jalan Wr Supratman Rt V Rw 2 Kelurahan Bertiring Kota Bengkulu.
Menurut cerita keponakan korban, Derita Pernando (22), warga Merpati 19 Rawa Makmur, kedua korban hendak pergi ke rumah temannya tapi setelah itu tidak tahu tujuan mereka. \"Mereka berdua bekerja sebagai tukang pangkas rambut di Kelurahan Surabaya, saat pergi mereka tidak pamit dengan pemilik pangkas rambut tersebut,\'\' ujar Pernando.
Sementara saksi mata, Iwan, yang bekerja di UD Sumber Rejeki mengatakan, sebelum kecelakaan terjadi, mobil dump truk warna kuning tersebut datang dari Nakau, sedangkan sepeda motor korban jenis Honda Spacy datang dari arah berlawanan. Diduga motor tersebut melaju kencang akhirnya korban tidak mampu mengendalikan kendaraan sehingga menabrak bak samping kanan truk tersebut sehingga menimbulkan bunyi dentuman yang kuat. \"Karena bunyi itu saya lihat mereka sudah terkapar di jalanan tersebut,\" kata Iwan.
Iwan menduga kedua korban tersebut tewas di tempat karena tempurung kepala mereka retak dan terus mengeluarkan darah. \"Sepertinya mereka masuk ke bawah truk tersebut dan terlindas,\" ucapnya.
Karena laporan dari warga, polisi kemudian meluncur ke TKP dan membawa korban langsung ke kamar mayat RS M Yunus. Sedangkan pelaku sedang diselidiki dan sepeda motor korban diamankan diPolres Bengkulu. \"Saat itu istri saya yang kasih kabar ke polisi, kalau tidak warga tidak berani menolong mereka,\" lanjutnya.
Dari pantauan keadaan kedua korban, Rano sendri mengalami retak di tempurung kepala, patah telapak kakinya sehingga tulangnya keluar dan luka-luka di bagian wajah dan dadanya. Kemudian Rambo mengalami retak di kepala dan bolong di bagian belakang kepalanya, hidungnya patah, luka-luka di bagian wajah, badan, serta kakinya.
Sekitar 30 menit kemudian keluarga korban datang untuk membawa jenazah mereka pulang ke daerah mereka. \"Keadaan mereka seperti ini tidak mungkin kami menunggu lagi, setelah dapat mobil kami akan langsung mengantar mereka,\" tutup Derita Pernando.(cw3)